Mohon tunggu...
ida widiastuti
ida widiastuti Mohon Tunggu... Pustakawan - sedang belajar menulis jejak

Ketika Mulut Berganti Pena, Ketika Bicara Berganti Tinta. Pergi di 2015 ....kembali di 2022. Hampir sewindu berkelana.. meski terkaget dengan tampilan kompasiana 4.0 . Kini aku pulang...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengabadikan Pemikiran

15 November 2022   14:24 Diperbarui: 16 November 2022   08:24 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 12 Nopember 2022, Perpustakaan Dan Pusat Studi Qur’an Ibnu Katsir(PPSQ Ibka) Mengadakan seminar literasi kepenulisan yang dikemas dengan konsep Ngaji Literasi. Kalau biasanya kata ngaji identik dengan membaca qur’an, belajar qur’an, atau mendengar ceramah, maka ngaji kali ini khusus berbicara mengenai pentingnya tradisi kepenulisan ini dilakukan terus menerus sebagai upaya mengabadikan pemikiran, dan lebih lagi tradisi keilmuan.

Hadir di acara bertema “Mengukir peradaban Bangsa dengan Karya Tulis Mendunia” ini penulis Nasional Ahmad Rifa’I Rifan yang sudah mulai menulis sejak di bangku kuliah, dengan judul buku pertamanya “9 Rahasia Doa Lulus Ujian”.

Diantara yang menarik dan membuat peserta betah duduk berlama-lama mendengar di acara literasi ini adalah kepiawaian Narasumber berbagi pengalamannya dari awal memulai menulis. Contohnya ketika mas Ahmad menceritakan pengalamannya saat melakukan seminar kepenulisan Bersama dengan penulis penulis Nasional yang hebat seperti Habiburrahman, Tereliye, Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia dan Andrea Hirata. Ada tiga pertanyaan yang diajukan oleh peserta kepada TereLiye terkait bagaimana bisa menjadi penulis,  bagaimana bisa begitu produktif, dan satu pertanyaan lain (saya lupa 😊)  dijawab Tereliye dengan satu jawaban “LATIHAN!!” Tidak ada seorang penulis yang benar-benar langsung menjadi besar.

Cerita-cerita motivasi kepenulisan yang diawali dengan niat yang kuat meski latar belakang pendidikannya sangat tidak ada kaitannya, mampu membuat peserta sangat antusias mendengarkan penuturan penulis yang saat ini sudah memproduksi ratusan buku. Didampingi moderator dari ketua Forum Lingkar Pena Jember, penulis menyampaikan ada 3 point utama  yang mendasari keberhasilan dalam kepenulisan:

Pertama, motivasi. Penting bagi siapapun yang ingin menjadi penulis untuk menemukan alasan kenapa harus menjadi penulis. Alasan kenapa menulis bisa saja sangat beragam  diantarnya : 1.Motif ekonomi atau finansial. Kenapa tidak? Tentu pekerjaan penulis adalah pekerjaan yang halal asalkan yang ditulis tentunya bukan hal yang membawa kemudharatan; 2. Menulis untuk sarana kontribusi dalam kebaikan dan kemanfaatan. Betapa banyak orang-orang yang sudah meninggal dunia namun karya tulisnya masih dicetak ulang berkali-kali seperti karya sederhana  “Tuntunan Sholat Lengkap” karya Drs. Moch Rifa’I yang diproduksi sejak tahun 1970-an. MasyaAllah betapa jariyahnya terus mengalir apalagi ketika kemudian orang bisa mengamalkan sholat dengan perantara belajar dari buku tersebut; 3. Menulis untuk mengabadikan pemikiran. Sehebat apapun pemikiran kalau belum diketahui orang atau disebarkan ke orang lain maka ia akan tetap hanya menjadi pemikiran individu. Ilmuwan melabelinya dengan istilah “tacit knowledge”. Dalam presentasinya, mas Ahmad menyampaikan , “Hidup kita di dunia hanya sekali, maka jadikan nama kita dikenang sejarah. Caranya hanya ada dua: jadi penulis, atau jadi orang yang namanya layak ditulis. Jika belum pantas menjadi pribadi yang namanya layak ditulis, untuk sementara, jadilah penulis dulu”; 4. Menulis untuk stimulus belajar. Mas Ahmad menegaskan bahwa  Menulis adalah belajar. Karena untuk menulis satu buah buku saja, para penulis butuh menyerap informasi dari puluhan bahkan ratusan judul buku yang lain, menonton ratusan video, membaca ratusan artikel, mewawancara puluhan orang, bahkan mendatangi berbagai tempat untuk studi lapangan. Bayangkan, betapa banyak ilmu baru yang kita dulang dari proses menulis satu buku saja.

Kedua, Eksekusi. Sebesar apapun pemikiran dan motivasi  kalau tidak segera  melakukan aksi tentu akan menjadi sia-sia. Maka hal penting kedua yang harus dilakukan adalah segera beraksi, melakukan eksekusi terhadap ide-ide yang dipunya.  Untuk proes eksekusi Mas Ahmad  memberikan tips praktis seperti: Harus sudah ada kerangka atau daftar isi; Sediakan media yg paling simple dan fleksible; Tiap ada ide, segera tulis kata kuncinya; Kembangkan kata kunci itu saat waktu longgar; Deadline kapan kita harus segera menyelesaikan tulisan; dan terakhir Manfaatkan the power of kepepet 😊

Ketiga, Konsistensi. Konsistensi dalam menulis harus dilakukan karena menulis memang bukan hal mudah.Ia membutuhkan kesungguhan sebagaimana disampaikan Oleh Mas Ahmad bahwa “Menulis butuh energi yang cukup panjang. Maka untuk menyelesaikan tulisan yang dimulai, butuh perjuangan luar biasa.” Maka lanjutnya untuk menjaga konsistensi dan semangat terus terjaga Mulai dari yang ringan, dari yg kita sukai, dari pengalaman, dari yg kita pelajari; Ikuti komunitas nulis yang mewajibkan anggotanya rutin menulis; Desain cover yang tertulis namamu, letakkan di tempat yang selalu kita lihat; Tunjukkan pada sebanyak mungkin orang bahwa kita akan menerbitkan buku.

Demikian 3 poin  penting yang disampaikan Mas Ahmad dalam acara yang disponsori oleh Gramedia dan para donatur ini. Acara yang diikuti lebih kurang 300 peserta dari SMP, SMA, Mahasiswa, Komunitas literasi, dan umum ini semoga menambah hasanah dan pemicu bagi banyak orang khususnya kalangan muda untuk meneruskan tradisi keilmuan.  Menulis bagi sebagian orang mungkin sangat mudah, tapi menulis yang bisa menginspirasi kebaikan dan dinikmati banyak orang tentu butuh perjuangan. Mari menikmati setiap prosesnya, mengutip satu judul buku Ahmad Rifai Rif’an: Hidup Sekali, Berarti, Lalu Mati !!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun