Mohon tunggu...
Icha Apipatunnisa
Icha Apipatunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

KKN TEMATIK MDBPE-MBKM 2020/2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Modul Literasi dan Numerasi: Menjawab Problematika Orangtua Mendampingi Anak Belajar Daring

28 Juli 2021   09:05 Diperbarui: 28 Juli 2021   12:03 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 yang telah mewabah di Indonesia sejak awal tahun 2020 yang telah mengubah berbagai tatanan kehidupan. Virus yang menyerang system pernapasan ini pertama kali di temukan di negara Tirai Bambu atau negera China. Covid-19 telah memakan banyak korban dari berbagai penjuru dunia, tak terkecuali negara Indonesia. Selain berdampak pada kesehatan, berdampak pula pada aspek social, ekonomi, pendidikan dll. 

Dampaknya pada aspek pendidikan, yang akhirnya mengharuskan anak-anak merasakan sekolah dari rumah. Sejak tahun 2020 Mendikbud membuat kebijakan bahwa pembelajaran dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) demi mengurangi rantai penyebaran Covid-19. Sampai saat ini, hal ini menjadi dilematik bagi beberapa tenaga pendidik begitupula bagi para orang tua. Karena di masa PJJ ini, selain peran guru, orang tua juga sangat berperan penting demi tercapainya tujuan pendidikan secara optimal.

Di masa pembelajaran daring saat ini, sebenarnya menjadi sebuah kesempatan bagi para orang tua untuk lebih mengenal karakter anak, perkembangan kecerdasan anak, mengetahui keteremapilan dan potensi yang dimiliki anak, karena kuantitas waktu yang dihabiskan anak saat ini lebih banyak di rumah, mau tidak mau orang tua harus mendampingi anak-anaknya melakukan pembelajarn dari rumah.

Namun hal itu pula menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Banyak orang tua mengalami kesulitan dalam mendampingi anak-anaknya belajar dari rumah. "saya agak repot, karena punya anak kecil. Terus anaknya kalau daring kurang semangat belajarnya, beda kalau dididik langsung sama gurunya," "saya tidak bisa maksimal memberi penjelasan materi kepada anak saya, karena memang bukan kapasitas saya". Ujar beberapa orang tua siswa di SDN 2 Sukaraja, kecamatan Rajapolah yang saya wawancari melalui Whatsapp Group. Dari mulai susah sinyal, anak-anak gampang ngeluh, cape dan berbagai problematika lainnya yang tidak bisa saya jabarkan satu persatu.

Sebenarnya hal itu telah menjadi perhatian bagi Kemendikbud, karena banyaknya kesulitan yang dihadapi orang tua, guru maupun siswa itu sendiri. Karenanya Kemendikbud telah membuat Modul Literasi dan Numerasi yang dapat digunakan oleh sekolah untuk membantu memfasilitasi guru, orang tua dan siswa. Disusun dengan kurikulum yang sudah di sederhanakan dan mudah di pahami oleh orang tua, juga modul tersebut berbasis pengalaman siswa sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman bermakna. Berikut video tutorial mendownload modul beserta websitenya ada di deskripsi video,


Video tersebut sudah saya berikan kepada orang tua siswa yang saya wawancarai, diharapkan melalui modul tersebut dapat menjawab berbagai problematika yang dihadapi orang tua, guru mapun siswa itu sendiri di masa pembelajaran daring saat ini. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa secara psikis dan psikologi, siswa membutuhkan interaksi langung dengan guru mupun teman-temannya. Maka dari itu semoga pandemic ini segara usai agar proses pembelajaran bisa normal kembali melalui tatap muka secara langsung di sekolah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun