Mohon tunggu...
Icha Ayu Wulandari
Icha Ayu Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNAIR

Halo teman teman

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2 pada Remaja

17 Agustus 2023   19:19 Diperbarui: 17 Agustus 2023   19:23 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pin.it/6SmFqrU

Diabetes melitus (DM) atau yang biasa disebut kencing manis adalah penyakit yang dapat menyerang segala kelompok usia, baik tua maupun muda. Saat ini, kebanyakan remaja cenderung mempunyai pola makan yang tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji, serta makanan dan minuman yang manis (donat, cokelat, kue, dan minuman boba).

Menurut data Riset Kesehatan Dasar Indonesia pada tahun 2018, pravelensi gula darah puasa (GDP) terganggu pada kelompok usia 15-24 tahun adalah 10,7% dan pravelensi toleransi glukosa terganggu adalah 16,8%. Hal tersebut menandakan bahwa cukup banyak remaja di Indonesia beresiko mengalami diabetes.

Terjadi peningkatan resistensi insulin, ketika seseorang mengonsumsi gula secara berlebihan. Peningkatan resistensi insulin ini menyebabkan tubuh tidak dapat memproses kelebihan gula dengan baik. Peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) ini tidak bisa dihindarkan dan memicu penyakit diabetes melitus tipe 2.

Apa penyebab DM tipe 2 pada remaja?

  • Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit DM tipe 2. Seseorang yang mengalami obesitas memiliki sel-sel lemak yang lebih besar pada tubuh mereka, sehingga tidak dapat merespon insulin dengan baik. Obesitas pada penderita DM tipe 2 disebabkan karena pola makan yang tidak seimbang dan suka mengkonsumsi makanan yang mempunyai kadar kalori yang cukup tingggi, serta kurangnya aktifitas fisik (Suwinawati et al., 2020).

  • Riwayat Keluarga

Seseorang dengan riwayat keluarga DM akan lebih beresiko mengalami DM dibandingkan yang tidak memiliki riwayat keluarga DM, karena penyakit diabetes melitus ini merupakan salah satu penyakit dengan garis keturunan (Nasution et al., 2021).

  • Mengkonsumsi Alkohol dan Merokok

Alkohol akan mengganggu metabolisme gula darah terutama pada penderita DM, sehingga akan mempersulit regulasi gula darah. Sedangkan pada seseorang yang merokok, nikotin dapat mempengaruhi insulin yang menyebabkan penurunan pelepasan insulin akibat hormon katekolamin, pengaruh negatif pada kerja insulin, gangguan pada sel beta pankreas dan perkembangan ke arah resistensi insulin (Ario, 2014).

Apa saja tanda dan gejala yang muncul?

Menurut P2PTM Kemenkes RI, tanda dan gejala yang muncul pada penderita DM tipe 2, meliputi:

  • POLIURI (Meningkatnya Frekuensi Buang Air Kecil)

Karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita DM jadi lebih sering buang air kecil daripada orang normal.

  • POLIDIPSI (Rasa Haus Berlebihan)

Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita merasa haus dan membutuhkan banyak minum. Sering buang air kecil dan rasa haus berlebihan merupakan beberapa cara tubuh untuk mencoba mengelola gula darah yang tinggi.

  • POLIFAGI (Rasa Lapar Berlebihan)

Kondisi dimana penderita merasa rasa lapar berlebihan terjadi karena berkurangnya kemampuan insulin mengelola kadar gula dalam darah.

  • Penurunan Berat Badan

Kadar gula darah yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk sel, yang digunakan sebagai energi, sehingga tubuh memecah protein dari otot sebagai sumber alternatif bahan bakar.

Referensi:

Ario, D. (2014). Effect of Nicotine in Cigarette for Type 2 Diabetes Mellitus. Jurnal Majority, 3(7), 75--80.

Nasution, F., Andilala, & Siregar, A. (2021). Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellius. Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(2), 94--102.

Suwinawati, E., Ardiani, H., & Ratnawati, R. (2020). Hubungan Obesitas dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Puskesmas Kendal Kabupaten Ngawi. Journal of Health Science and Prevention, 4(2), 79--84. https://doi.org/10.29080/jhsp.v4i2.388

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun