Mohon tunggu...
Muh. Ihsan
Muh. Ihsan Mohon Tunggu... -

Alam adalah dimensi tertinggi dari realitas kehidupan. Belajar dengan dan dari alam adalah alat untuk memetik hikmah. Manusia adalah struktur kehidupan yang paling kompleks pada alam semesta. Makhluk ini telah berulangkali disebut dalam banyak kitab suci. Pelajari lah manusia maka kau akan menemukan sejuta tanda tanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Marsinah untuk Perempuan Indonesia

21 November 2016   08:17 Diperbarui: 21 November 2016   08:33 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Marsinah (Merdeka.com)

Namanya Marsinah. Perempuan ini lahir pada 10 April 1969 di  Nganjuk. Tak ada yang istimewa dengan proses kelahirannya sampai ia menjadi buruh di PT. Catur Putera Surya. Delapan kata  yang menyusun nama tersebut membuatnya identik berasal dari salah satu pulau terpadat di Indonesia. Sejatinya nama tersebut sangat pribumi dan  jauh berbeda dengan nama-nama artis sinetron dewasa ini. Lalu kenapa dengan perempuan ini, mengapa ia menjadi spesial saat di perusahaan tersebut. Lebih tepatnya lagi saat ia aktif terlibat dalam organisasi buruh dan menjadi yang terdepan dalam aksi menuntut kenaikan upah serta kelayakan hidup.

Apa kabar perempuan Indonesia. Adakah kalian mengenal Marsinah seperti kenalnya kalian pada Kartini. Yah walau tiap hari Kartini kalian dengan sigap mengenakan kebaya, memfotonya lalu mengunggahnya ke instagram dan ditambah dengan seliweran hashtag berbau nasionalisme. Kalau Kartini lahir dari kalangan bangsawan Jawa, Marsinah tak seberuntung itu. Maka dari itu ia menggantungkan hidup sebagai seorang buruh. Percayalah kalau Marsinah sama sekali tak memiliki akun ig karena memang belum ada saat itu. Kalau pun punya ia tak akan memfollow Lee Min Hoo, Raissa maupun penjual make up popular. Kemungkinan Marsinah akan memfollow Crystal Lee Sutton .

Duhai perempuan Indonesia yang pada kalian masa depan peradaban ketimuran kita dipertaruhkan. Tahu kah kalian kalau Gucci yang kalian jinjing itu dijahit dan dikerjakan oleh para buruh di seluruh dunia. Belum lagi sepatu, gadget serta aksesoris nya yang sudah menjadi agenda rutin untuk diperbaharui. Kalau kalian berpikir dengan menjadi konsumtif akan produk-produk tersebut dapat menjadikan buruh/pekerja jadi sejahtera, pikir lagi. Setelah itu mari kita membayangkan apa yang terjadi jika buruh se Indonesia mogok selama sebulan.

Hai perempuan Indonesia yang melalui rahim kalian nantinya akan lahir pemimpin bangsa atau hanya sekedar berandalan bermotor. Tahu kah kalian, Marsinah dkk mempertaruhkan diri demi kenaikan upah sebesar 500 Rupiah. Iya 500 Rupiah di tahun 1993. Marsinah tak hanya melakukan itu semua demi  Adakah kalian yang berlaku seperti itu ketika gaji/upah kalian mengalami pemotongan atau bahkan mengalami PHK. Atau kah kalian hanya mengutuk para lelaki yang berbaris dan memacetkan jalan demi menuntut kesejahteraan buruh, nelayan dan petani. Percayalah, mereka melakukan itu semua atas dasar kemanusiaan karena kita semua manusia. Walau pun ada beberapa kelompok warna yang kerap merusak nilai sebuah perjuangan jalanan dengan menjadi penyedia layanan aksi berdasarkan pesanan. Banyak, sangat banyak yang seperti itu di sekitar kita.

Dan pernahkah kalian membayangkan akibat yang diterima atas keterlibatan Marsinah dengan semua itu. Coba bayangkan sekali lagi jika itu menimpa diri atau keluargamu. Biadap, kata itu yang paling pantas atas tubuh Marsinah yang ditemukan tiga hari pasca dinyatakan hilang. Tubuh yang tinggal daging dan tulang serta banyak luka tanpa nyawa. Marsinah mati, dibunuh dan dapat dipastikan ada siksaan sebelumnya. Kemaluannya rusak oleh senjata yang ditembakkan dari jarak dekat. Segala maaf jika kalimat di atas membuat kalian hilang selera terhadap KFC dan Pepsi Blue yang siap disantap. Namun seperti inilah kenyataan nya.

Marsinah Aku pun tak begitu mengenalmu. Engkau pergi di tengah duka saat aku menginjak umur dua tahun. Aku tahu kau tak ingin Negara menetapkan satu hari dalam setahun untuk memperingati mu. Yang kau tahu buruh harus dimanusiakan karena memang kita semua manusia.

Marsinah……. Matimu tak sia-sia (Marjinal album predator, 2005)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun