Perkenalkan, nama saya Ibrahin Yusuf, seorang penulis yang berasal dari Purwokerto, Jawa Tengah. Pada kesempatan ini, saya ingin membagikan sebuah artikel mengenai adat istiadat pernikahan suku Jawa yang masih dijaga dan dilestarikan hingga saat ini, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Pernikahan adat Jawa dikenal sangat kaya akan nilai budaya, simbol, serta filosofi kehidupan. Setiap rangkaian prosesi memiliki makna tersendiri yang tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga mengandung doa dan harapan bagi kedua mempelai.
Salah satu rangkaian penting dalam adat Jawa adalah siraman, yaitu prosesi memandikan calon pengantin dengan air yang sudah diberi bunga. Siraman melambangkan penyucian diri agar calon pengantin siap lahir dan batin memasuki kehidupan rumah tangga. Setelah itu, ada prosesi midodareni, di mana calon pengantin wanita dipingit di rumahnya untuk berdoa dan mendapatkan restu keluarga.
Pada hari pernikahan, upacara diawali dengan ijab kabul, yang menjadi inti dari pernikahan. Setelah itu, dilanjutkan dengan panggih, yaitu pertemuan pengantin pria dan wanita. Prosesi panggih biasanya diiringi dengan simbol-simbol, seperti balangan gantal (saling melempar daun sirih yang bermakna mengusir keburukan) dan wijik sekar setaman (mencuci kaki pengantin pria oleh pengantin wanita sebagai tanda bakti dan kesetiaan).
Selain itu, musik gamelan Jawa biasanya mengiringi jalannya acara pernikahan. Suasana terasa sakral, anggun, dan penuh dengan nuansa budaya. Tidak hanya mempertemukan dua insan, pernikahan adat Jawa juga menyatukan dua keluarga besar dengan penuh rasa hormat dan kebersamaan.
Dapat disimpulkan bahwa adat istiadat pernikahan Jawa bukan hanya sekadar tradisi turun-temurun, tetapi juga mengajarkan nilai luhur, seperti kesucian, bakti kepada orang tua, kesetiaan, dan kebersamaan. Di tengah modernisasi, adat ini tetap relevan dan patut dijaga sebagai identitas budaya bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI