Mohon tunggu...
Ibnu shabiq
Ibnu shabiq Mohon Tunggu... Editor - Pelajar/pencapaian cerdas cermat juara3

LETS TALK ABOUT THIS WORLD CONDITION

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

la ila ha illa Allah: Kalimat Yang Enteng di Lidah, Namun Dapat Mengubah Dunia

19 Desember 2023   18:55 Diperbarui: 19 Desember 2023   19:18 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"La ila ha illa Allah" artinya adalah "tidak ada Ilah selain Allah". Sebuah kalimat yang sangat sering kita dengar ketika di masjid atau pun ketika seseorang ingin masuk agama islam. Kalimat ini sesungguhnya jika tidak hanya diucapkan dibibir tapi juga dilaksanakan diberbagai lini kehidupan seperti di instansi pemerintahan, sekolah, kepolisian, lingkungan masyarakat, dan lain lain akan dapat membuat kehidupan penuh dengan kesejahteraan dan kedamaian.

Kenapa demikian?

"La ila ha illa Allah" sekali lagi artinya adalah "tidak ada Ilah selain Allah" kalimat ini tidak bisa dianggap remeh dengan mengartikannya sebagai "tidak ada pusat penyembahan selain Allah" jika demikian, Allah itu seolah olah hanya berfungi sebagai pemuas kebutuhan spiritual bagi manusia yang penuh imajinasi. La ila ha illa Allah merupakan kalimat yang sangat berat ketika dilaksanakan bagi mereka yang masih tidak mengenal esensi dari penciptaan manusia.

Esensi dari penciptaan manusia adalah untuk mengabdikan dirinya kepada Allah, jadi tidak hanya dibataskan dengan menyembah Allah, karena jika Allah hanya disembah, fungsi mukmin sebagai rahmat bagi seluruh alam tidak akan dapat berjalan sebagai mana mestinya. 

Indonesia mendapat urutan nomor 1 di asia tenggara sebagai negara paling percaya dengan Tuhan, namun disisi lain, kebanyakan penduduknya dan bahkan pejabatnya seolah olah tidak memiliki Tuhan "didalam diri" mereka. Sangat banyak bukti yang menyatakan demikian salah satunya "mental maling", hal ini dikarenakan hilangnya esensi dari kalimat "la ila ha illa Allah" di bumi nusantara ini, yaitu "tidak ada pusat PENGABDIAN selain Allah"

Ketika orang indonesia ingin menjabat suatu jabatan, yang menjadi tujuan mereka pasti tidak lain adalah gaji dan tunjangan yang sangat tidak masuk akal tingginya, itulah mengapa mereka rela mengeluarkan uang yang sangat banyak demi bisa mendapatkan gaji dan tunjangan tidak masuk akal tersebut demi bisa memenuhi perintah hawa nafsu mereka yang menjadi pengabdian di kehidupan mereka. Mirisnya mayoritas penduduk indonesia adalah muslim namun yang menjadi pusat PENGABDIAN mereka adalah anak anak, harta, dan tahta alias HAWA NAFSU. 

Kita menganggap Allah sebagai sang pencipta benar benar salah kaprah selama ini, dimana Allah hanya dijadikan sebagai pusat penyembahan agar bisa mendapat pahala dan masuk surga ketika meninggal nanti, padahal masalah surga dan neraka ditentukan oleh bagaimana kita hidup dan kepada apa kita mengabdi. 

Itulah mengapa "la ila ha illa Allah" menjadi syarat untuk menjadi orang muslim, artinya, muslim adalah orang yang tunduk patuh kepada perintah Allah. Tidak ada yang haq ditaati selain Allah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun