Hikmah Ramadan tahun ini yang bisa kita petik tak lain adalah kesabaran. Bukan hanya sabar menahan diri dari lapar dan haus. Lebih dari itu, Ramadan kali ini bagai membuat Dalgona Coffee pakai sendok: ekstra sabar.
Bagaimana tidak? Ramadan di tengah wabah corona menjadikan semua orang apa-apa serba terbatas dalam beraktivitas. Tidak boleh berkerumun-lah, saling menjaga jarak-lah, pelarangan mudik-lah, pembatasan transportasi-lah, sekolah dari rumah-lah, bekerja dari rumah-lah, dan lain sebagainya.
Belum lagi imbas adanya pandemi ini, banyak karyawan yang di PHK. Melansir dari kompas.com, Kementerian Ketenagakerjaan melaporkan hingga 12 Mei 2020 jumlah tenaga kerja yang dirumahkan maupun terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mencapai 1.722.958 orang. Serta dampak-dampak lainnya. Lagi, lagi, sabar obatnya.
Bersabar memang pahit di awal, tapi akan manis di akhir. Seperti halnya kita memperjuangkan sesuatu, misalnya dalam mencari pekerjaan atau jodoh. Tentu benar peribahasa bilang: berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Allah swt juga mengimbau kepada orang beriman agar menjadikan kesabaran sebagai penolong seperti firman-Nya dalam Al-qur'an surat al-Baqarah ayat 153:
"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar,"
Luar biasa bukan? Buah dari kesabaran bisa menjadi penolong bagi kita. Perlu kita ingat juga ya, bahwa sabar jangan melulu dimaknai berserah diri, pasrah, menerima apa adanya. Tapi, sabar juga harus dibarengi dengan usaha dan do'a, demi sesuatu yang lebih baik.
Sampai kapan, sih kita bersabar? Sampai kapanpun, dalam kondisi apapun. Kita semua akan diuji dalam berbagai cara. Sukses adalah penghargaan bagi mereka yang bersabar dalam menjalaninya.