Mohon tunggu...
Ibnu Muslim.
Ibnu Muslim. Mohon Tunggu... Guru - Kepala keluarga

Kepala sekolah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nasihat dari Tante dan Gurunya Sangkala

27 September 2022   05:17 Diperbarui: 27 September 2022   05:26 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi itu sebelum Sangkala pergi ke sekolah, tantenya menyiapkan kue jalangkotek sambil memberikan nasihat. "Kue jalangkotekmu jangan kamu tinggalkan kemana-mana. Kamu simpan di dekat tempat dudukmu. Kalau kamu tinggalkan nanti ada yang mengambil tidak membayar"Sangkala mengangguk kemudian mencium tangan tantenya sambil pamit pergi ke sekolah.

Sampai di sekolah teman-temannya telah berkumpul di halaman sekolah. Setiap hari mereka apel pagi, sebelum jam pertama. Kepala sekolah memberi nasihat pada apel pagi. " Kalian harus jujur, kalau ulangan tidak boleh nyontek. Tidak boleh mencuri, mengambil barang milik orang lain. Walaupun ibu guru dan bapak guru tidak  melihat tetapi Tuhan pasti melihatnya. Kalau kalian mencuri itu dosa. Kalau orang dosa masuk neraka, dibakar api neraka. Jadi jujurlah agar kalian selamat"

Usai apel tiga teman Sangkala mendekatinya sambil membeli jalangkotek. Mereka masing-masing membayar dua walaupun mereka hanya mengambil satu. Namun mereka lupa minta maaf pada Sangkala. Wali kelasnya Pak Azis, S Pd masuk dan meminta seluruh muridnya berdoa, kemudian memeriksa kehadiran muridnya. Kemudian pak Azis, S Pd menjelaskan materi pelajarannya dengan tema, bakti pada orang tua. Bakti pada bapak dan emak. Sangkala menangis mengingat almarhum bapaknya yang meninggal karena demam berdarah. Pak Azis, S Pd menghampirinya, mengusap -usap kepalanya Sangkala. Sangkala menunduk kepalanya disandarkan pada meja. Teman-temannya merasa iba pada Sangkala. Ayahnya telah lama mati. Emaknya /ibunya pergi merantau lama tak ada kabarnya. sangkala rindu pada adik-adiknya yang tinggal bersama nenek/kakeknya di kampung sebelah.

Sangkala pulang sekolah sekitar pukul 12.00. jalangkoteknya masih ada yang belum laku. Pak Azis, S Pd menghampirinya dan membeli sisa jalangkotek yang belum terjual. Sangkala riang gembira, ia mencium tangan pak Azis, S Pd sambil pamit pulang. Setelah makan dan istirahat sebentar, tidur siang. tantenya menyiapkan jalangkotek untuk dijual setelah Sangkala tidur siang. Hari itu jam tiga sore. Masjid di sekitar rumahnya telah berbunyi. Sangkala pergi berjualan di sekitar masjid di kampungnya. Ada beberapa jamaah yang iba padanya dan membeli sebagian jalangkoteknya. (Selasa 27 September 2022, IM)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun