Self Healing

Haloo pembaca kompasiana yang selalu ceria mengisi hari-hari kegiatan yang pastinya padat. Di sini bersama mbak Ibay, kita kupas dehh tentang bagaimana self healing. 

Zaman now yang dilanda saat ini, salah satunya adalah maraknya aktivitas dengan tingkat stress yang tinggi. Hal ini terus dirasa setiap hari, apabila ini dibiarkan akan menimbulkan pengaruh kesehatan pada tubuh kita dan yang paling parah ke otak. Otak merekam terus dari kepenatan yang dirasa tidak ada rilexs dalam tubuh kita.

Pastinya kamu menyadari tidak kalau berangkat kerja sudah berpakaian rapih, dandan sudah okee,  cantik, wangi yang siap beraktivitas di pagi hari. Ternyata di jalan begitu padat merayap alias macet panjang, dan itu terjadi berulang-ulang. 

Menyadari rutinitas dan kemacetan yang terus menerus maka tubuh kita membutuhkan rilexs untuk menurunkan ketegangan otak yang sudah merekam semua kejadian itu. Maka dibutuhkan healing.

Healing dikenal di masyarakat sekarang untuk mencari tempat atau cara dapat santai dan rilexs tubuh sehingga penyegaran terasa dan menghilangkan kepenatan tubuh kita.

Keberagaman healing tergantung ketersediaan dana yang kita miliki. Kalau tempat healing yang dituju membutuhkan budget yang besar.

Ternyata self healing juga ampuh loh untuk wisata. Dapat menetralkan pikiran stress yang tinggi, dan ini tidak membutuhkan budget besar. Apa itu self healing? Self healing yaitu yaitu proses untuk menyembuhkan diri dari gangguan psikiater seperti trauma, patah hati  karena manusia hidup berdampingan dengan alam semesta yang tidak terlepas dari konflik-konflik.

Bentuk-bentuk self healing dapat dilakukan seperti ini. Pembaca kompasiana sering-seringlah silaturahhmi, dari  hal yang paling kecil seperti menyapa lewat telephon dan menengok saudara. Paling ampuh lagi adalah bertemu orangtua kita, dengan mencuci kaki beliau dan minta air minum yang didoakan orangtua kita itu sudah sebagai obat mujarab yang ampuh.

Bentuk lainnya sempatkan kita menulis apa yang terlintas dipikiran kita karena orang yang sering menuangkan pikirannya di bentuk tulisan sebagi obat awet muda karena stress yang kita alami akan mencair dengan kata-kata yang kita tulis.

Riyadoh juga sebagai media untuk mendekatkan diri kepada Maha Pencipta alam ini dengan banyak dzikir katanya luar biasa membuat keseimbangan diri ini lebih kuat karena pikiran kita selalu positif thinking, sehingga tidak ada keruwetan yang kita rasa menyesak dada, karena kita pasrah pada sang Pencipta Alam Semesta ini.

Semoga bermanfaat bagi pembaca kompasiana yang selalu membaca.

Salam literasi

Mbak ibay