Mohon tunggu...
Ians Shadow
Ians Shadow Mohon Tunggu...

Apapun pilihan itu ,pasti ada konsekuensi yang membayangi....

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ponaryo Astaman : Pemimpin tanpa Keberanian !

11 Desember 2012   14:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:50 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ponaryo Astaman nama pemain Indonesia yang  bisa dibilang berbakat memiliki skill yang bagus , didukung dengan sosok kepemimpinya dengan seringnya menjadi ban kapten di klub yang dibela bahkan di Timnas Indonesia. Ponaryo Astaman memiliki Caps 39 dengan mencetak 2 gol di timnas . Pernah menjadi salah 1 pemain di negeri Jiran Malaysia dan semenjak tahun 2009 menjadi pungawa Sriwijaya Fc Karir Senior: 2000-2003 : PKT 2004-2006 : PSM 2006-2007 : Malcca Telekom 2007-2008 : Arema Malang 2008-2009 : Persija Jakarta 2009-Sekarang : Sriwijaya FC Karir Timnas: 2003-Sekarang : Indonesia | 39 Penampilan | 2 Gol Salah satu yang kini disandangnya selain menjadi pemain sepakbola profesional adalah menjadi Presiden Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Dengan jabatanya ini sebenarnya bisa menjembatani para pemain dengan club yang apabila salah satu pihak ada yang dirugikan. Bahkan bisa menjalin komunikasi langsung dengan FIFPro yakni asosiasi pemain profesional dunia. Konflik PSSI dan KPSI bisa cepat selesai kalau APPI bisa lebih garang terhadap klub dengan berani memboikot kompetisi namun itu tidak pernah dilakukan. Hanya sekali gebrakan APPI yang bisa saya ingat ketika adanya gaji yang belum terbayar dari IPL dan ISL melakukan  rapat namun stelah itu hampir dikatakan tidak ada gaungnya. Bahkan bisa dikatakan APPI  impoten memperjuangkan para pemain sepakbola Indonesia dan menjadi salah 1 faktor terjadinya kisruh tetap berlanjut. Bahkan Ponaryo kala membela TRG / The Real Garuda sempat berujar BAHWA TIM TRG YAKIN YANG MEWAKILI INDONESIA DI AFF . Dalam kapasitasnya sebagai pemimpin hal itu sepantasnya tidak dilakukan karena memperlihatkan keberpihakan Ponaryo Astaman kepada salah satu pihak. Padahal sebelumnya dengan tegas tidak akan memilih salah satu kubu jika belum bersatu. Ini menunjukan bahwa power APPI tidak terlihat sama sekali. Saat kejadian meninggalnya pemain Persis Solo Almarhum Diego Mendieta hanya menyampaikan bela sungkawa saja  "Kami turut berbela sungkawa atas meninggalnya Diego Mendeita. Tidak hanya APPI, semua pemain pun bersedih," Tanpa melakukan tindakan yang seharusnya bisa lebih dari sekedar ucapan bela sungkawa. Dan saat Indonesia memasuki babak baru akan di sanksi FIFA mengeluarkan pernyataan ''Harapan tentu saja ingin selesai tanpa di sanksi oleh FIFA. Tetapi sudah terlambat memang kedua belah pihak tetap kekeuh terhadap pemikiran mereka. Kami tunggu saja. Kalau Indonesia sampai disanksi FIFA, mereka harus bertanggung jawab kepada kami (pemain) dan masyarakat Indonesia,'' ujar Ponaryo (sumber) Apakah masih pantas jabatan President APPI dipegang Ponaryo Astaman yang yang mempunyai kewenangan namun tidak berani bertindak ? Berapa tahun lagi APPI akan tetap impoten seperti saat ini? dan apakah bila Indonesia kena sanksi hanya menyalahkan PSSI dan KPSI saja tanpa melakukan tidakan?? Foto : supersoccer.co.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun