Mohon tunggu...
Ian Pribadi
Ian Pribadi Mohon Tunggu... Editor - Septian Dwi Pribadi

Nama saya Septian Dwi Pribadi, biasa dipanggil Ian. Saya lahir pada tanggal 12 September 2000 di Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pengertian Kekuasaan dan 5 Jenis Kekuasaan dalam Organisasi

5 Desember 2019   09:31 Diperbarui: 13 April 2021   14:01 20509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi seorang manager yang sedang menggunakan kekuasannya saat membimbing pekerjaan bahawannya. | pexels

Seorang Manajer sering memerintahkan anggota timnya untuk menjalankan atau tidak menjalankan sesuatu. Dengan diberikannya perintah dari atasan itu berarti pemimpin atau manajer tersebut telah menggunakan kekuasaanya dalam sebuah organisasi. Pada dasarnya yang dimaksud dengan kekuaaan adalah kemampuan memengaruhi orang lain untuk bersedia melakukan sesuatu yang diinginkannya. 

Penggunaan kekuasaan oleh seorang pemimpin dalam menimbulkan dua dampak yaitu dampak positif dan dampak negatif. Penggunaan kekuasaan yang efektif akan meningkatkan motivasi bawahannya sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, jika penggunaan kekuasaan yang tidak efektif oleh seorang pemimpin akan mengakibatkan dampak negatif sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik.

1. Kekuasaan Balas Jasa (Reward Power)

Kekuasaan jenis ini merupakan kekuasaan yang menggunakan balas jasa atau reward untuk mempengaruhi seseorang untuk bersedia melakukan sesuatu sesuai keinginannya, Kekuasaan ini dapat berupa gaji, upah, bonus, promosi, pujian, pengakuan atau penempatan tugas yang lebih menarik. Namun melalui kekuasaan ini seorang pemimpin juga dapat menunda pemberian reward tersebut sebagai hukumancjika bawahannya tidak melakukan apa yang telah diperintahkan.

2. Kekuasaan Paksaan (Coercive Power)

Kekuasaan ini lebih cenderung ke penggunaan ancaman atau hukuman untuk mempengaruhi seseorang agar bersedia melakukan sesuatu sesuai keinginannya. 

Kekuasaan paksaan ini adalah kebalikan atau sisi negatif dari kekuasaan balas jasa. Contoh yang diberlakukan jika tidak mengikuti perintah yang diintruksikan, antara lain pemberian surat peringatan, penurunan gaji, penurunan jabatan dan bahkan pemberhentian kerja atau PHK.

Baca Juga: (Leadership) Strategi Manager Mengelola Karyawan dengan Skill dan Gaji Rendah

3. Kekuasaan Rujukan (Referent Power)

Kekuasaan rujukan ini merupakan kekuasaan yang diperoleh atas dasar kekaguman, keteladanan, kharisma dan kepribadian dari seorang pemimpin. Contohnya si A yang memimpin banyak orang karena kepribadiannya dan karismanya.

4. Kekuasaan Sah (Legitimate Power)

Kekuasaan ini berasal dari posisi resmi yang dijabat oleh seseorang, baik itu dalam suatu organisasi, birokrasi ataupun pemerintahan. Kekuasaan sah adalah kekuasaan yang diperoleh dari konsekuensi hirarki dalam organisasi. Seseorang yang menduduki posisi itu memiliki hak dan wewenang untuk memberikan perintah dan intruksi kepada bawahannya dan bawahannya berkewajiban untuk menjalankan intruksi yang telah diberikan.

5. Kekuasaan Keahlian (Expert Power)

Kekuasaan Keahlian ini muncul karena adanya keahlian ataupun keterampilan yang dimiliki oleh seseorang. Acap kali seseorang yang memiliki pengalaman dan keahlian tertentu memiliki kekuasaan ahli dalam suatu organisasi meskipun orang tersebut bukanlah manajer atau pemimpin. Individu-individu yang memiliki keterampilan/keahlian tersebut biasanya dipercayai oleh Manajernya untuk membimbing karyawan lainnya dengan benar.

Kemampuan untuk memengaruhi orang lain merupakan inti penting dari Kepemimpinan. Pada dasarnya, Kekuasaan seseorang dalam suatu perusahaan berasal dari posisi yang ditempatinya atau otoritas yang dimilikinya dalam organisasi. setiap orang yang sudah bpada pucuk kepemimpinan pada suatu organisasi atau ke pemimpinan lainnya, memiliki kekuasaan yang besar untuk mengatur orang di bawahnya. 

Sebagian pemimpin harus menggunakan kekuasaan dengan efektif, sehingga mampu menumbuhkan motivasi bawahan untuk bekerja dan melaksanakan tugas dengan lebih baik lagi, dan menjunjung mutu dan kualitas dan selaksanakan peraturan-peraturan yang sudah di tentukan.

Baca Juga: Tips Sukses Middle Manager

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun