[caption id="" align="aligncenter" width="562" caption="Uang | Kompasiana (Kompas.com, Heru Sri Kumoro)"][/caption]
Politik High Cost
A.Pengantar
Beberapa waktu yang lalu pada saat pendaftaran peserta calon presiden dan wakil presiden di KPU salah satu yang dilaporkan adalah terkait dana kampanye masing2 pasangan capres dan cawapres,dan dari laporan tersebut diketahui bahwa dana kampanye dari pasangan Prabowo-Hatta telah terkumpul sebesar 5 miliar rupiah,kemudian dari pasangan Jokowi Jusuf Kalla telah terkumpul dana sebesar 3 miliar rupiah
Pasca kejadian ini akhirnya dari masing2 pasangan kandidat menyampaikan nilai penting dari pendanaan kampanye,alasannya antara lain
-pasangan dgn nomer urut 2,besar kecilnya pendanaan kampanye dari partai politik akan cenderung liniear dgn tindak pidana korupsi (logikanya sederhana,semakin banyak modal dikeluarkan maka cenderung utk balik modal) sehingga semakin kecil modal maka tidak akan ada tekanan dan tidak mungkin korupsi
-kemudian dari kandidat nomor urut 1 yg merasa anggarannya lebih banyak,memberikan klarifikasi bahwa tidak mungkin kampanye presiden menghabiskan dana yg sedikit,sehingga dana 3 miliar itu jangan2 hanyalah kamuflase saja,dan dana kita yang 5 miliar justru lebih realistis
B.Rumusan Masalah
Benarkah Dana kampanye presiden cukup dengan hanya bermodalkan Rp 3-5 miliar ?
C.Analisa
Untuk melihat apakah dengan modal 3-5 miliar cukup utk kampanye presiden maka penulis melihat lewat beberapa tinjauan antara lain :
a)Pengalaman
Berdasarkan informasi yg didapat dari salah satu teman yg pernah bergabung di salah satu partai politik,pernah menyebut kan bahwa pada saat dulu Sutrisno Bachir maju sebagai calon Presiden,beliau sampai menghabiskan dana di kisaran 600 miliar itu belum masuk biaya operasional,awalnya penulis juga kurang percaya,dan penulis juga masih membuka ruang utk koreksi,tapi coba sejenak mari kita lihat dari pengeluaran anggaran yg dikeluarkan oleh kandidat2 presiden saat ini secara lebih rasional
a)Dalam debat capres yg pertama,prabowo sempat menyampaikan bahwa utk selevel kepala daerah okelah kita asumsikan gubernur,saja membutuhkan biaya kampanye sebesar Rp 15 miliar,lantas apakah mungkin kampanye presiden cuma butuh biaya 3-5 miliar?
b)Iklan kampanye
-Koran,jika kita ketahui bersama biaya utk memasang iklan full halaman di depan atau dibelakang di koran jawa pos yg diterbitkan secara nasional saja perlu biaya kurang lebih 1 miliar itu untuk 1 kali tampil,belum lagi jika dari masing2 kandidat memasang iklan lebih dari 1 hari dan juga memasang di koran2 yang lainnya
Hitung2ngan kasar
5 kali tampil X 2 media massa X 1 miliar = Rp 10 miliar
Belum lagi jika iklan mereka tampil lebih banyak lagi
(sumber : teman,sekaligus dosen yg bekerja di jawa pos gedung graha pena)
-Televisi,utk iklan di televisi saja iklan yg tampil selama seminggu dalam waktu2 prime time/jam2 sibuk saja memerlukan biaya kurang lebih 3 miliar
Hitung2an kasar
8 kali tampil X 2 media massa X 3 miliar = Rp 48 miliar
Belum lagi jika iklan mereka tampil lebih banyak lagi
-Media sosial,untuk menggaji 1 orang tim kreatif yg bertugas membuat iklan baik di koran,televisi terutama di medsos saja kurang lebih 20 juta tiap bulan/orang
Asumsinya 1 pasangan ada 10 tim kreatif
Hitung2ang kasar
10 orang X 20 juta X 2 bulan = Rp 400 juta
Belum lagi tim ahli strategi politik,tim ahli komunikasi politik,tim riset pola perilaku pemilih,tim ahli hukum,tim pemasaran politik,tim ahli ekonomi dll
c)Untuk menyewa sekretariat pemenangan
anggaplah di tiap kota terdapat 3 sekretariat pemenangan di tiap kota dan jumlah kota2 di Indonesia kurang lebih terdapat 500 kota dan kabupaten dan biaya utk menyewa 1 tahun rata2 butuh biaya 15 juta
Total = 3 sekretariat X 500 kota X 15 juta = Rp 22.500.000.000
d)Uang makan dan bensin relawan
asumsinya 1 sekretariat ada 5 relawan
uang makan Rp 30 ribu dan bensin Rp 10 ribu = Rp 40.000/hari
masa kerja 2 bulan = 60 hari
Total = Rp 40 ribu X 60 hariX 5 relawan X 3 sekretariat X 500 kota = Rp 18 mliar
Belum lagi jika jumlah relawan ternyata lebih banyak tentu lebih besar lagi
e)kampanye terbuka/lapangan
asumsinya
sewa panggung = 5 juta
sewa artis dangdut lokal = 15 juta (untuk 5 orang biduan)
Electone = 25 juta
Hitungan kasar
5 X 15 X 25 X 500 kota/kabupaten = Rp 22.500.000.000
f)Kampanye tertutup/rapat terbatas utk kalangan elit
Asumsinya
sewa gedung ballroom sekelas Tunjungan plaza = 55 juta/hari
konsumsi 100 orang x Rp 50 ribu = 5 juta
uang saku 100 orang x Rp 500 ribu = Rp 50 juta
33 provinsi X 5 kali pengadaan X 110 juta = Rp 18.150.000
g)Total semuanya
10 miliar + 48 miliar + Rp 400 juta + Rp 22.5 miliar + Rp 18 miliar + Rp 22.5 miliar + 18.15 miliar = Rp 142.550.000.000
D.Kesimpulan
Dari hitung-hitungan di atas penulis menyimpulkan terkait rumusan masalah
“Benarkah Dana kampanye presiden cukup dengan hanya bermodalkan Rp 3-5 miliar ?”
Penulis menjawab untuk kampanye presiden tidaklah cukup dgn bermodalkan 3-5 miliar saja
Sehingga jika ada kandidat yg menyampaikan anggaran kampanye kami yg paling hemat cuma 3-5 miliar saja,saya pribadi kok kurang percaya
Sebenarnya masih ada 1 metode lagi lewat pendekatan ekonomi,yaitu untuk melihat seberapa besar anggaran yg dikeluarkan oleh partai politik dengan cara membandingkan JUB(jumlah uang beredar) pada saat sebelum masa kampanye dgn pada saat masa kampanye,tapi karena keterbatasan waktu yg dimiliki penulis jadi belum memungkinkan dibahas sekarang,kalo ada yg berkenan menambahkan monggo
Sehingga terkait tulisan tentang gambaran kasar hitung-hitungan pengeluaran kandidat secara rasional diatas,penulis merasa memang masih banyak kekurangan di sana-sini dan masih ada yg perlu ditambahkan sehingga penulis masih membuka ruang untuk saran,kritik dan evaluasi,guna memperbaiki tulisan ini kedepannya
Akhirkata semoga bermanfaat......