Mohon tunggu...
Fanni IndraPratama
Fanni IndraPratama Mohon Tunggu... Bankir - Icak Icak Penulis

Manusia paling keren setongkrongan anggut

Selanjutnya

Tutup

Love

Dirgahayu Ya Bu, Udah Itu Aja

4 April 2021   10:06 Diperbarui: 4 April 2021   10:13 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pergi kemano dang?"
"Balik nyo jangan malam-malam"
"Jangan lupo bawa kunci belakang"
"Hati-hati"

Empat kalimat ini adalah hafalan luar kepala ibu ketika aku sibuk ubak-ubek di kamar di waktu-waktu acak karena ibu tau aku segera berangkat tidak lama. Ibu balik piring dan meletakannya di meja seperti yang sudah-sudah bahwa aku ditunggu  di rumah untuk makan malam berikutnya, secepatnya. Pertanyaan ibu bisa datang kapan saja sewaktu ibu ngapain aja, entah itu mencuci piring, setrika di dekat ruang tamu atau merapikan isi rak-rak yang selalu terlihat berantakan di mata ibu, atau kadang sambil menonton tutorial masak di youtube Chef Arnold dengan separuh headshet yang menggantung: membagi suara yang ibu denger dari telepon seluler dan jawaban-jawabanku.

Beberapa kali ibu mengingatkanku tentang bahaya diluar sana dan keras nya dunia malam ditambah berita di media social terutama Instagram "Bengkulu Info" yang setiap malam selalu update tentang kecelakaan, pembegalan, dan hal-hal negative. Ibu pengen memastikan apa aku baik-baik saja, biasa nya hanya kelelahan dan tidur seharian. Kadang aku bangun tengah siang dan ibu memberikan kabar apapun tentang kejadian yang ada di "Bengkulu Info" bahkan sebelum aku tau, walaupun aku jarang peduli. Tapi ibu selalu begitu.

Aku masih ingat waktu smp dulu aku selalu minta buku yang bergambar Naruto, One Piece atau berbau jepang, segala isi kamar yang sebisa mungkin ada poster anime, bahkan tanpa diminta aku selalu mendapatkan komik One Piece, anime kesukaanku. Bahkan dengan bangganya ibu menceritakan kisahku yang suka menonton anime berjam-jam ke tetangga sebelah rumah tanpa aku sadari. Aku selalu tersenyum kalau mengingat cerita itu.

Hari ini tanggal 4 April, hari kelahiran ibu, hari lahir nya ibu di bumi. Banyak sekali perjalanan manis pahit yang sudah ibu lalui, banyak cerita-cerita keluh kesah yang belum ibu ceritakan ke anakmu ini. Aku ingin mendengarnya, ingin aku pasangkan telinga menunggu cerita-cerita ibu tentang bahtera yang terambing di samudra, yang aku belum berani mengarunginya. Aku berdiri di bibir pantai menyaksikan ibu berlayar dengan gagah berani.

Selamat ulang tahun ya bu, maaf kalo aku selalu merepotkan ibu, belum bisa bahagiakan keluarga. Tapi aku janji secepat nya akan mengabulkan permintaan ibu. Semoga di umur sekarang ibu selalu sehat. Selalu. Dan seperti yang sudah-sudah ku harap ibu tidak bosan dengan panjang nya jawabanku saat aku masuk rumah tampak lesu dengan pertanyaan ibu, 

"Sudah makan dang?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun