Pada malam hari tanggal 25 Juli yang lalu, sekitar jam tujuh malam IFI Yogyakarta telah di ramaikan oleh hadirin yang ingin mengikuti acara Pintu Night. Sebuah program inkubasi antara Profesional Prancis dan Indonesia, di bidang fashion designer.
Acara diawali dengan kata sambutan oleh Vincent Degoul, Wakil Direktur IFI Indonesia dan sebagai host pada malam hari tersebut ialah Francois Dabin, Direktur IFI Yogyakarta.
Pintu Night selain sebagai wadah untuk saling mengenal dan berjejaring juga merupakan wujud dari kerjasama bilateral negara Indonesia dan negara Prancis. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Vincent Degoul dalam kata sambutannya, “Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia pada bulan Mei yang lalu, presiden Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto mengadopsi deklarasi kerjasama strategis di bidang budaya dan industri kreatif yang mengakui Pintu sebagai unggulan dari kerjasama bilateral”.
Malam hari yang penuh vibrasi fashion dan tempat bertemunya komunitas kreatif di Yogyakarta tersebut juga diisi dengan peragaan busana dari mahasiswa program D4 Desain Mode Kriya Batik ISI Yogyakarta dan presentasi dari Papermoon Puppet Theatre.
Acara ini memberi kesempatan untuk saling mengenal dan memperluas pertemanan para profesional dan kreatif di bidang fashion seperti yang dikatakan oleh direktur JF3 Fashion Festival and pendiri Pintu Bapak Soegianto Nagaria, “Melalui Lakon kami lebih mengenal mengenai tradisi kami sendiri. Dengan kolaborasi dengan Prancis kami dapat kesempatan untuk memperluas pertemanan dengan Jepang dan Korea serta berharap dengan lebih banyak negara, namun kami tidak akan melupakan pihak-pihak yang telah bekerja sama dengan kami sejak awal”. Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh delegasi Jepang yang memiliki rencana untuk melakukan kolaborasi dengan Korea, Indonesia dan Prancis.
Pintu Night memberikan peluang untuk mempromosikan acara fashion agar dapat lebih dikenal oleh banyak orang. Berikut penuturan delegasi Korea dalam kata sambutannya, “Busan ialah kota terbesar kedua di Korea Selatan. Busan merupakan industri fashion yang tengah berkembang. Busan fashion Week dan acara tahunan telah berkembang menjadi platform utama yang menghubungkan fashion dalam negeri dan luar negeri, saya yakin bahwa JF3 Fashion Festival memiliki nilai simbolik yang kuat karena telah dikenal di Asia dan saat ini Busan ingin membawa Busan Fashion Week ke ranah global dan memasuki pasar Asia”. Serta delegasi tersebut berharap agar para hadirin dapat mengunjungi Busan pada suatu hari.
Di tengah-tengah berlangsungnya acara, Ibu Charlotte yang merupakan Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Prancis memberi penjelasan bahwa Pintu adalah program inkubator yang sudah berjalan selama empat tahun dan ini adalah bentuk kerjasama dari Prancis dan Indonesia dan juga mengajak sektor-sektor baik dari kalangan privat maupun negeri.