Mohon tunggu...
I GdeAnanda
I GdeAnanda Mohon Tunggu... Pelajar

Labscib

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Fenomena Pengunaan AI Dalam Pembuatan Konten Media Sosial, Ini Pro Kontranya

3 Oktober 2025   09:55 Diperbarui: 3 Oktober 2025   09:52 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"AI Transformation" Unlock Potential to Become Data-Driven Organizations, https://bluebik.com/insight/ai-transformation-for-data-driven-organization 

       Perkembangan kecerdasan buatan semakin berkembang di industri media sosial saat ini. Kemunculan AI menawarkan banyak kemudahan bagi para pengguna dalam proses pembuatan konten-konten yang akan disebarkan. Tidak jarang konten yang dipublikasikan dibuat dengan kontribusi penuh AI tanpa campur tangan manusia di dalamnya. Hal ini mempermudah orang-orang untuk mewujudkan konten-konten media sosial mereka dengan usaha yang minim, ternyata hal ini menimbulkan polarisasi pendapat di media sosial. Tim kontra menilai bahwa penggunaan AI dalam Industri kreatif menurunkan nilai dari konten itu sendiri.

          Kehadiran AI dalam media sosial memberikan perspektif baru dalam pembuatan konten. Kecerdasan buatan kerap kali dimanfaatkan dalam pengeditan video sebelum, diunggah ke media sosial. Hal ini membuat produksi video menjadi lebih cepat dan lebih hemat tenaga, segala elemen yang awalnya dibuat secara manual dapat diatasi oleh AI itu sendiri. "Kecerdasan buatan bukanlah pengganti kecerdasan manusia; melainkan alat untuk memperkuat kreativitas dan kecerdasan manusia." --- Fei-Fei Li, Co-Director Stanford HAI.

          Selain memberikan dampak positif yang memudahkan content creator, ternyata AI juga dapat memberikan dampak negatif. Hadirnya AI membuka kemungkinan seseorang untuk membuat konten dan video sesuai dengan arahan penggunanya.  Salah satu contoh dari penyalahgunaan AI dalam media sosial adalah penyebaran hoaks yang mudah dibuat bantuan AI. Salah satu Kasus terbaru mengenai video AI menarik nama Sri Mulyani sebagai mantan Menteri keuangan Republik Indonesia. Dengan bantuan AI deepfake argumen yang disampaikan oleh Sri Mulyani dibuat seakan ia menyebut bahwa guru sebagai beban negara. "Video mengenai guru itu beban negara, itu hoaks Ibu Menteri Keuangan tidak pernah menyatakan hal tersebut," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Deni Surjantoro kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 19 Agustus 2025.

Kehadiran AI dalam pembuatan konten media sosial memang menjadi kontroversi di dunia. Ada yang menganggap ini sebagai kemajuan di dunia kreatif, namun ada juga yang menganggap ini sebagai ancaman. Bagaimanapun semua kembali ke pengguna itu sendiri yang menjadikan AI sebagai konten positif maupun negatif. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun