Mohon tunggu...
I GedeAnanda
I GedeAnanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang yang suka belajar banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panca Sradha, Pentingnya Mendalami Dasar Agama

15 Mei 2024   15:04 Diperbarui: 15 Mei 2024   15:16 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak dahulu kala, agama telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Agama bermuara dari berbagai kepercayaan, ritual, dan adat istiadat berkembang pesat dan menemani perjalanan manusia dalam memahami dunia dan memaknainya. Dari animisme, totemisme, dinamisme, peliteisme dan monoteisme, agama membimbing manusia dalam bertindak dan berinteraksi dengan alam, dan Tuhan. Kepercayaan terhadap roh, kekuatan gaib, dewa dan dewi, serta Tuhan Yang Maha Kuasa melingkupi kehidupan manusia di berbagai belahan dunia. Peran agama tidak hanya bersifat spiritual, agama merupakan sumber moralitas dan etika, mempersatukan masyarakat, memberikan makna dan tujuan bagi dunia, menginspirasi seni dan budaya, serta mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan. 

Faktanya, sejarah menunjukan pentingnya peran agama dalam politik dan pemerintahan di banyak negara. Meski keadaan agama telah berubah seiring bergantinya zaman, namun hakikat agama tidak pernah hilang. Bagi banyak orang di seluruh dunia, agama selalu menjadi simbol moral, perasaan yang muncul dari dalam diri seseorang dan alar untuk menemukan makna hidup. Ajaran Agama selalu terlibat dalam berbagai permasalahan sosial dan politik, memberikan gagasan dan solusi terhadap berbagai permasalahan yang diahadapi umat manusia. Memahami sejarah, fungsi dan pengaruh agama dalam kehidupan manusia membuka pemahaman tentang kommpleksitas  dan dinamika kehidupan manusia. Menghormati semua agama dan kepercayaan serta terbuka terhadap diskusi jujur mengenai peran agama dalam masyarakat adalah kunci untuk membangun masa depan yang damai dan harmonis. 

Agama Hindu, ibarat sungai purba yang berarus deras, meneruskan sejarahnya selama lebih dari 4.000 tahun. Perjalanan mereka dalam membawa ajaran Hindu dimulai di lembah Sungai Indus di India, tempat peradaban kune berkembang sekitar 3.300 SM. Dari sana, agama Hindu berkeliling dunia sambil membawa pengaruhnya dalam mempengaruhi budaya, pemikiran, dan spiritualitas manusia. Dimulai dengan peradaban Harappa dan Mohendjodaro, praktik keagaman terhadap dewa dan dewi Hindu, serta simbol mulai diciptakan. Kedatangan bangsa Arya sekitar tahun 1500 SM membawa Weda, kitab suci Hindu Tertua, dan sistem sosial yang lebih kompleks ke dalam masyarakat. 

Agama Hindu pun berkembang pesat hingga memunculkan berbagai aliran filsafat dan teologi, serta karya seni dan aristektur seperti membangun kuil-kuil  yang indah dan menghasilkan karya seni patung. Pada awal abad ke-1 SM, agma Hindu mulai menyebar ke luar India melalui para pedagang, cendikiawan, dan bangsawan. Tanda-tandanya banyak ditemukan di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Kamboja, Thailand dan Vietnam. Di Indonesia, Agama Hindu yang kuat seperti Majapahit dan Sriwijaya. Candi-candi besar seperti candi Prambanan dan candi-candi bercorak hindu lainnya menjadi saksi bisu kejayaan agama Hindu di masa lampau. Adat budaya, tradisi dan adat istiadat umat Hindu masih dipertahankan oleh masyarakat Hindu di Bali, Lombok, dan Jawa.

 Nilai-nilai seperti karma, dharma dan moksa terus menjadi penggerak kehidupan spiritual banyak orang. Agama Hindu bagaikan benang merah yang mempersatukan manusia dalam pencarian makna dan spiritualitas. Dari lembah Sungai Indus hingga pulau-pulau di Indonesia , Agama Hindu telah meninggalkan warisan budaya dan spiritual yang jelas menunjukan pengaruhnya yang luas.

Panca Sradha Sebagai Dasar Ajaran Agama Hindu


Panca Sradha dapat diartikan sebagai lima pilar agama Hindu, diibaratkan sebagai pilar yang menyokong samudra kebijaksanaan yang luas. Mempelajarinya bukan sekedar doktrin, melainkan kompas kehidupan yang memandu umat Hindu menjalani hidup agar lebih bermakna dan mencapai tujuan hidup tertinggi umat Hindu yaitu moksa. Panca Sradha memberikan landasan yang kokoh dalam menganut agama Hindu, membantu kita memahami esensi ajaran Agama dan menjawab pertanyaan mendasar mengenai tujuan kehidupan kita sebagai manusia. 

Nilai-nilai moral dan etika yang ditanamkan seperti keimanan kepad Tuhan, Karma Phala, Punarbhava, moksa dan percaya adanya atman atau jiwa, dapat mengarahkan uamt Hindu untuk dapat selalu berperilaku sesuai ajaran Dharma. Mempelajari kelima bagian Panca Sraha tersebiut dapat membukakan kita jalan menuju moksa, pembebasan dari sikklus reinkarnasi dan pencapaian kebahagiaan abadi. Panca Sradha juga memperkuat identitas Hindu dan memperkuat rasa kebersamaan. Pemahaman Panca Sradha meningkatkan kualitas hidup, mendorong dialog hidup seimbang dan harmonis membantu umat Hindu menemukan kedamaian batin dan ketenangan pikiran, serta membantu membukakan pintu menuju kesadaran spiritual yang lebih tinggi. 

Mempelajari lima sradha ibarat membuka kantong yang penuh dengan nilai-nilai dharma dan kebijaksanaan. Panca Sradha bukan sekedar keyakinan melainkan cara hidup yang menjadi pedoman umat Hindu menuju kehidupan yang penuh dengan makna dan kebahagiaan. Dengan memahami dan menerapkan Panca Sradha dalam kehidupan sehari-hari, umat Hindu dapat mencapai mencapai tujuan hidupnya dan dapat berkontibusi pada masyarakat. Berikut ini merupakan penjelasan masing-masing bagian panca sradha:

1. Brahman

Brahman adalah konsep dasar dalam Agama Hindu, yang menjadi dasar Pamca Sradha, lima keyakinan utama umat Hindu. Brahman dipahami sebagai Tuhan Yang Maaha Esa, realitas tertinggi dan sumber segala  keberadaan. Menurut Weda, Brahman tidak mempunyai sifat fisik (Nirguna Brahman) dan tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Brahman adalah keberadaan mutlak , kebenaran abadi dan kesadaran universal. Brahman adalah sumber segala penciptaan, pemelihara dan pelebur alam semesta. Umat Hindu percaya bahwa Brahman adalah satu-satunya Tuhan, meskipun manifestasinya berbeda-beda. Manifestasi Brahman ini disebut dengan berbagai nama dewa, seperti Brahma, WIsnu dan Siva. Namun penting untuk diingat  bahwa dewa adalah manifestasi dari Brahman itu sendiri dalam Panca Sradha penting untuk mengingat Brahman (Brahmanam) dalam segala aktivitasnya dan berusaha menyatu dengan Brahman (Moksha) melalui berbagai jalur spiritual seperti yoga dan meditasi. Konseo Brahman dalam Panca Sradha memberikan landasan spiritual yang kokoh bagi umat Hindu Untuk menjalani kehidupannya yang penuh makna dan tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun