Jakarta dan Persija adalah 2 hal yang sangat berkaitan dan tak dapat dipisahkan. Jakarta merupakan barometer Indonesia yang selalu di sibukkan setiap harinya. Di tengah-tengah kesibukkan ibukota, ada klub sepakbola lokal yang berjuluk macan kemayoran, yaitu Persija Jakarta.
Berbicara soal Persija, yang teringat dibenak kita semua adalah Jak Mania yang mempunyai nama besar di kancah supporter sepakbola nasional. Tetapi tak bisa dipungkiri, bahwa masih ada sebagian masyarakat Jakarta yang masih kurang peduli terhadap klub berjuluk macan kemayoran ini.
Entah, apa karena media-media di negeri ini yang “lebih gemar” memberitakan sisi-sisi negatif Jak Mania ketimbang sisi positifnya, sehingga sebagian masyarakat yang kurang mengenal sepakbola lokal jadi memandang negatif Jak Mania yang otomatis akan berimbas terhadap image Persija.
Walau Jak Mania masih berada di proses pendewasaan, bila ditelaah lebih dalam lagi banyak hal-hal positif yang dilakukan oleh Jak Mania. Tetapi sayang tidak terekspose media. Hal ini yang membuat sebagian masyarakat Jakarta kurang peduli terhadap Persija.
Andai saja media menyoroti tindakan-tindakan Jak Mania yang positif dan mengeksposenya, hal itu akan berdampak baik kepada Persija dan Jak Mania. Tidak hanya itu saja, maka sebagian masyarakat Jakarta yang kurang peduli terhadap Persija menjadi peduli, masyarakat yang sama sekali tidak mengetahui sepakbola lokal jadi timbul rasa keingintahuannya terhadap sepakbola lokal, dan bahkan akan berdampak baik juga bagi sepakbola nasional kita.
Andai saja ini benar-benar terjadi maka setiap Persija bermain kandang, masyarakat Jakarta akan menjadikan ini sebagai momen hiburan dan berbondong bondong menuju stadion untuk menikmati sepakbola lokal negeri ini. Segala aktivitas di hentikan dahulu dan kota menjadi sepi sejenak selama pertandingan berlangsung itu bukan khayalan lagi. Hanya stadion yang bergerumuh akibat ramainya masyarakat yang menyaksikan pertandingan langsung dan bagi masyarakat yang tidak ke stadion, mereka menonton di layar kaca baik di dalam rumah, warkop, cafe bahkan ruang kerja.
Yang menjadi pertanyaan sekarang, “kapan itu bisa terjadi ?” nanti, ketika masyarakat lebih cinta terhadap sepakbola lokal daripada sepakbola luar, lebih memilih menyaksikan pertandingan langsung daripada menonton di layar kaca, lebih memilih melihat pemain-pemain secara langsung daripada hanya melihatnya di layar kaca, lebih memilih sorak sorai di tribun daripada hanya teriak sekali-kali di depan layar kaca. Persija Pride Of Jakarta, Support Your Local Football.
