Stunting adalah masalah gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak terhambat. Indonesia masih menghadapi tantangan besar terkait angka stunting yang cukup tinggi, terutama di wilayah pedesaan. Desa Sukosari Lor merupakan salah satu daerah dengan jumlah kasus 2 stunting, sehingga kami sebagai mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kelompok 4 dari Universitas dr. Soebandi merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi nyata dalam pencegahan stunting dan mewujudkan desa bebas stunting melalui penyuluhan dan demonstrasi pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI).Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang biasanya terlihat saat anak berusia di bawah dua tahun. Penyebab utama stunting adalah kekurangan asupan gizi dalam jangka panjang, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. MPASI adalah fase kritis yang dimulai saat bayi berusia 6 bulan sebagai pelengkap ASI. MPASI yang tepat dan bergizi berperan penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak agar tumbuh optimal dan mencegah stunting.
Kegiatan dimulai dengan penyuluhan interaktif di rumah kader Desa Sukosari Lor yang dihadiri oleh para Ibu hamil, Ibu balita, kader posyandu, dan tokoh masyarakat. Materi penyuluhan meliputi pengenalan stunting, dampak buruknya, serta peran penting MPASI dalam mencegahnya. Kami menekankan penggunaan bahan makanan lokal dan terjangkau sebagai solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
Saat pelaksanaan, kami menemui beberapa tantangan seperti keterbatasan waktu para ibu, kebiasaan lama dalam pemberian makanan, serta keterbatasan akses bahan makanan tertentu. Namun, dengan pendekatan persuasif dan partisipatif, kami berhasil membangun komunikasi yang baik dan menumbuhkan minat ibu-ibu untuk mencoba hal baru demi kesehatan anak mereka. Selain itu, keterlibatan kader posyandu dan tokoh desa sangat membantu dalam menguatkan pesan penyuluhan agar dapat terus dipraktekkan secara konsisten.
Kegiatan ini juga membuka wawasan kami sebagai mahasiswa bahwa solusi pencegahan stunting tidak hanya soal teori, tapi bagaimana ilmu tersebut diterapkan dengan memperhatikan budaya dan kondisi lokal. Melalui edukasi yang berkelanjutan dan kerja sama lintas sektor, kita bisa menciptakan generasi masa depan yang sehat dan produktif.
Pencegahan stunting adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa. Edukasi gizi dan praktik pemberian MPASI yang tepat adalah langkah konkret yang bisa dilakukan sejak dini, terutama di daerah yang masih menghadapi masalah ini. Kami percaya, dengan semangat gotong royong dan dukungan semua pihak, Desa Sukosari Lor dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mengatasi stunting.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI