Sebaliknya, jika seseorang tidak tersentuh oleh Pendidikan, maka sifat negative akan berpotensi untuk berkembang dengan pesat. Karena tidak ada nilai-nilai baik yang akan menghalanginya untuk berbuat buruk. Seyogianya, Pendidikan akan memperjelas atau menebalkan laku baik atau sifat-sifat positif yang ada pada anak.
Dari analogi binatang hutan di atas dan dasar-dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara, layaklah kita sebagai guru merobah apa yang ada dalam fikiran kita.
Merobah cara-cara dan pendekatan kita kepada murid selama ini. Bahwa murid harus mampu menguasai apa yang kita ajarkan. Murid harus mengerjakan segala sesuatunya sesuai dengan aturan dan ketentuan yang kita inginkan.Â
Semua yang tertuang dalam kurikulum harus diajarkan, meskipun siswa tidak faham dan sangat sulit untuk menguasainya. Jika hal ini kita teruskan maka akan sama dengan kita meminta gajah untuk terbang.Â
Secara tidak langsung kita sebagai guru akan mematikan karakter mereka secara perlahan. Padahal secara hakikatnya pendidikan adalah proses memanusiakan manusia. Perlakukan mereka sesuai dengan kodrat yang mereka punya.
Apa yang harus kita lakukan? Perlakukan mereka sesuai kodratnya. Tuntun mereka sebagaimana dengan garis-garis kodrat yang mereka bawa dari lahir. Dengan kata lain, bimbing mereka sesuai dengan potensi yang ada pada mereka, tuntun mereka berdasarkan passion yang  mereka miliki.Â
Sehingga mereka akan mampu berkembang secara paripurna dan tercapailah tujuan Pendidikan yang diinginkan yaitu keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia.