Â
Pendahuluan
Inflasi adalah salah satu fenomena ekonomi yang sering terjadi di berbagai negara, termasuk di era modern ini. Inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Meskipun inflasi pada tingkat rendah dianggap sebagai tanda perekonomian yang sehat, inflasi yang tinggi dan tidak terkendali dapat menyebabkan berbagai masalah, terutama yang berkaitan dengan daya beli masyarakat.
Daya beli adalah kemampuan konsumen untuk membeli barang dan jasa dengan pendapatan yang dimiliki. Ketika inflasi terjadi, daya beli cenderung menurun karena harga-harga barang dan jasa meningkat. Artikel ini membahas dampak inflasi terhadap daya beli masyarakat di era modern, faktor penyebab inflasi, serta upaya pengendalian yang dapat dilakukan.
Pengertian Inflasi dan Daya Beli
Inflasi merupakan kenaikan tingkat harga umum barang dan jasa dalam suatu ekonomi selama periode tertentu. Inflasi menyebabkan nilai uang menurun, sehingga masyarakat membutuhkan lebih banyak uang untuk membeli barang dan jasa yang sama dibandingkan sebelumnya.
Daya beli (purchasing power) adalah kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dengan pendapatan yang dimiliki. Daya beli berbanding terbalik dengan tingkat inflasi; ketika inflasi naik, daya beli menurun jika pendapatan tidak naik secara proporsional.
Dampak Inflasi terhadap Daya Beli Masyarakat
1. Penurunan Daya Beli
Inflasi menyebabkan penurunan daya beli uang. Misalnya, jika inflasi tahunan mencapai 10%, maka barang yang sebelumnya seharga Rp100.000 menjadi Rp110.000 di tahun berikutnya. Jika pendapatan tetap, masyarakat harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli barang yang sama, sehingga kemampuan mereka memenuhi kebutuhan menurun.