Mohon tunggu...
Sosbud

Keberagaman Budaya yang Ada di Desa Sendangmulyo, Sleman, Yogyakarta

30 Oktober 2018   21:33 Diperbarui: 31 Oktober 2018   07:28 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Live in adalah sebuah kegiatan pengembangan kepedulian pribadi terhadap diri sendiri dan orang lain. Melalui kegiatan ini, siswa diharapkan dapat merasakan, menjelaskan dan mengolah pengalaman kegembiraan dan kesulitan yang dialami oleh masyarakat tersebut

Perkenalkan saya Mahasiswi Unika Atma Jaya program studi Manajemen angkatan 2018. Saat ini ingin berbagi pengalaman saya saat melakukan kegiatan live in di Desa Sendangmulyo,Sleman,Yogyakarta. Pada kamis 19-Oktober-2018 kami mahasiswa-i mengikuti kegiatan live in di Desa Sendangmulyo,Sleman,Yogyakarta. Sebelum kami berangkat live in seluruh barang bawaan mahasiswa-mahasiswi dicek terlebih dahulu dikarenakan selama live in tidak diperbolehkan membawa barang bawaan yang tidak mestinya dibawa. Setelah pengecekan barang bawaan kami melakukan foto bersama dan mulai menuju ke dalam bus untuk berangkat. 

Kami bernagkat dari Kampus Atma Jaya BSD sekitar pukul 14:00 dengan menggunakan bus pariwisata. Dalam perjalanan menuju desa Sendangmulyo kami berhenti di rest area untuk beristirahat sebentar dan membeli cemilan untuk dimakan selama perjalanan menuju desa Sendangmulyo. Setelah berhenti sekitar 20 menit kami para mahasiswa-i serta dosen melanjutkan perjalanan lagi. 

Waktu perjalanan kami ke Desa Sendangmulyo sekitar 15 jam 30 menit. Maka dari itu dalam perjalanan saya melakukan istirahat karena saya tau sesampainya saya di desa pasti akan mulai bekerja dan membantu pemilik rumah untuk melakukan kegiatan mereka setiap harinya. Dan seiring jalannya waktu tak terasa sudah pukul kurang lebih 03:00 pagi yang berarti sampailah kami di tempat tujuan di Desa Sendangmulyo dengan selamat tanpa hambatan. 

Para mahasiswa-mahasiswi langsung dikomandokan oleh dosen untuk langsung mengambil barang bawaan masing-masing serta berkumpul terlebih dahulu di balai desa. Setelah semuanya sudah berkumpul di balai desa kami diajurkan untuk beristirahat terlebih dahulu sampai pukul 05:30 pagi karena masih menunggu  penyampaian selanjutnya dari panitia dan juga menunggu kendaraan yang akan membawa kami ke dukuh tempat tinggal saya. Dikarenakan kelompok kami dijemputnya terakhir jadi saya dan teman-teman mencoba keluar balai desa dan menghirup udara segar di desa tersebut. 

Saat saya bersama teman-teman saya melihat keluar ternyata pemandangan desa dipagi hari itu sangatlah indah, kami melihat lahan sawah yang begitu luas dan hijau membuat hati kami sejuk serta rileks. seusai kami memandang sawah di depan balai desa kami masuk kembali untuk mendengarkan penjelasan dari panitianya hal tersebut membuat kami harus kembali ke dalam balai desa. Saat kami sudah di dalam balai desa ternyata panitia memberitahu bahwa setelah pukul 05:30 ada acara pembukaan dan penerimaan mahasiswa-mahasiswi live in oleh kepala desa.

Setelah itu kami melakukan acara pembukaan dan penerimaan oleh bapak kepala desa, dalam acara pembukaan tersebut kami diberi informasi tentang Desa Sendangmulyo, bahwa ternyata dalam 1 desa terdiri dari 6909 penduduk yang 80% pekerjaannya buruh tani dan 60% pekerjaannya laban persawahan. Saat itu kepala desa juga memberitahu pada tanggal 23 September adalah ulangtahun desa maka dari itu dilakukannya acara Merti Desa yang artinya ungkapan Syukur pada Yang Maha Kuasa dengan cara iring-iringan gulungan induk di desa sejauh 8km dan pada malam hari dilakukan kegiatan nonton wayangan di balai desa. Kami dihimbau untuk turut serta meriakan kegiatan Merti Desa tersebut.

Setelah acara pembukan dan penerimaan mahasiswa-mahasiswi  oleh bapak kepala desa, kami kegiatan tersebut dengan sarapan terlebih dahulu sembari menunggu jemputan yang akan membawa kami ke masing-masing dukuh tempat kami tinggal selama di desa ini. Setelah kurang lebih 30 menit sam 1 jam kami menunggu kedatangan kendaraan tersebut akhirnya kami bisa meninggalkan balai desa. 

Sesampainya kami diturunkan di pertigaan jalan, saat kami menuruni kendaraan tersebut kami langsung diberi arahan lokasi rumah dan beruntungnya rumah kami tidak jauh dari pertigaan tersebut sehingga bawaan yang saya bawa tidak begitu memberatkan saya untuk membawanya. Saya bersama teman saya langsung dijemput oleh bapak pemilik rumah yang saya tempati. Saat kami sampai di rumah tersebut melakukan bincang-bincang dengan bapak. Lalu setelah itu kami pun membantu ibu di dapur untuk membuat teh. 

Pada malam harinya kami makan bersama dengan makanan yang seadaanya. Saya melihat ibu dan bapak selalu bersyukur dengan apa yang ada. Pada keesokan harinya kami membantu bapak memberi makan pada peliharaan sapi dibelakang rumahnya dan siangnya kami menonton iring-iringan gulungan. Pada malamnya kami tidak dapat mengikuti kegiatan  nonton wayang karena kami harus mengikuti kegiatan di dukuh kami yaitu latihan koor untuk misa hari minggu. 

Tidak terasa waktu cepat berlalu kami melakukan kegiatan terakhir kami ke Goa Maria, lalu kembali lagi ke rumah ibu dan bapak untuk bersiap-siap pulang menuju Jakarta. Kami pun memberikan sembako kepada ibu dan bapak dan mengucapkan terima kasih telah memberikan tempat tinggal selama 3 hari ini, kemudian kami menuju ke balai desa untuk melakukan perpisahan dengan kepala desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun