Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

"Gusti Mboten Sare", Mas Dhani

11 Februari 2019   20:26 Diperbarui: 12 Februari 2019   04:01 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ahmad Dhani (Property: Megapolitan Kompas)

Bagi pecinta musik tanah air, hampir semua tahu Ahmad Dhani. Tak dipungkiri, sebagai musisi atau pun pencipta lagu, nama Dhani amat sangat legend. Begitu melegenda. Saya mulai menyukai karya Dhani sejak awal debutnya sebagai pemusik bersama grup Dewa 19.

Beberapa deret lagunya langsung membuat saya dengan mudah menjadi penggemar beratnya. Taruhlah lagu ' Aku milikmu', yang waktu itu dicipta Dhani untuk sang pujaan hati. Yaitu Maia Estianti.

Apa buktinya?

Pada sambutan yang ada di sampul kaset/cd, tertulis disitu, bahwa Maia salah satu orang yang turut dapat ucapan special thanks dengan caption, " Untuk Maia, aku milikmu".

Lalu lagu 'Kangen', Mahameru, dan seabrek lagu lain dari Dewa 19 saya suka.

Lalu paska hengkangnya Ari Lasso dan digantikan Elfonda Mekel alias Once, ada beberapa hits yang tak terlupakan. Disini eksistensi Dhani sebagai musisi papan atas sangat terbukti.

Kehadiran Once sebebernya bukan hal baru. Setidaknya di Ahmad Band suara Once muncul di single Kuldesak. Karakter suaranya yang melengking menjadi single Kuldesak amat khas, ditambah lirik yang begitu dalam. Duhh...pokoknyq lagu ini keren banget deh. Sumpah saya merinding dengar lagu ini. Sangat menyentuh.

Kehadiran Once makin total pada album Bintang Lima. Disini Once menjadi lead vocal. Dan pada Album bintang Lima Lirik lagunya makin matang, makin 'dalam' lirik-liriknya.

Saya menilai, ada keterpengaruhan karya sastra Kahlil Gibran. Lirik-liriknya sangat menjelaskan bahwa Dhani sebagai penggemar berat Kahlil Gibran. Terutama pada lagu 'Roman Picisan'. Liriknya begitu menyayat hati. Coba baca salah satu penggalannya,"...aku berdansa diujung gelisah..."

Selain Dewa 19, Dhani sempat juga mendirikan grup Ahmad Band. Lagi-lagi ada beberapa hits yang berkisah tentang ' orang sakit'. Disitu ada singel ' Aku cinta kau dan dia ', Bidadari dikesunyian, atau yang paling mengena di hati saya adalah yang berjudul 'Sudah'.

Lagi-lagi puisi tentang seorang patah hati. Tentang hilangnya sang Cinta. Bagian lagu ini yang paling saya suka adalah , "..dan tak satupun yang kusesali, malahan semuaa..warnai hidup.."

Duhh...lagu itu cocok banget dengan suasana hati saya yang baru putus dari Nadia Fang, seorang gadis Tionghoa asal Belitung.

Sebenernya pada awal karir Dhani, mencantumkan nama belakang sang ayah, pak Abdul Manaf, seorang perwira polisi.
Nama belakang yang sama juga digunakan sang kakak, Dadang S. Manaf, seorang musisi dan pencipta lagu yang tenar di era 80an. Entah kapan dan kenapa, Dhani menanggalkan nama belakang sang Ayah.

Sebenernya banyak hal yang saya pengin tulis tentang mas Ahmad Dhani yang ganteng ini.

Tentang sebuah artikel yang pernah saya baca yang membahas kehidupan percintaannya dengan Maia Estianti yang waktu itu anak seorang dosen sebuah perguruan tinggi negeri di Surabaya.

Tentang impresi pertama mas Dhani ketika apel pertama kali ke rumah mbak Maia, yang waktu itu mbak Maia sedang menyeterika baju. Lalu terucap kalimat pujian, " Duh ..udah cantik, rajin seterika lagi," Begitu tulis sebuah majalah remaja pada satu artikel tentang Ahmad Dhani dan Maia.

Tapi karena keterbatasan sumber data, Cuma itu yang bisa saya tulis tentang musisi Legend dan kontroversial ini.
Saat-saat itu, saya ngefans habis. Buat saya, hampir semua lagu ciptaan Dhani 'gue banget'.

Sampai satu saat, santer kabar tentang keretakan rumah tangga Dhani dan Maia, lalu masuk orang ketiga tunggal dan menyebabkan perceraian.

Dan orang ketiga tunggal itu tak lain adalah Mulan Jameela yang waktu itu tenar dengan nama Mulan Kwok. Salah satu personel Girl band, Ratu, yang salah satu anggotanya juga Maia Estianti.

Entah kenapa, sedikit demi sedikit saya ilang feeling sama Ahmad Dhani.
Pemberitaan miring terus menerus menerpa kehidupan Ahmad Dhani. Apalagi pasca kejadian kecelakaan Dul, anak bungsunya yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia.

Dan yang terakhir saya dengar, bahwa Ahmad Dhani terjun di dunia politik.

Sepak terjangnya membuat banyak pihak kurang simpati. Makin lama saya makin aneh dengan apa yang dilakukan mas Dhani.
Apalagi sejak kiprahnya di dunia politik, makin kasar saja ucapannya. Padahal, sebenernya mas Dhani ini jenius soal musik.

Tapi kenapa ya mas Dhani tidak jenius memilah dan memilih kalimat yang harus diucapkan di media sosial. Tak jenius bertutur kata. Tak bijak bertutur sapa.

Tak sadarkah beliau, bahwa beliau ini seorang publik figur yang tindakannya bisa menjadi pengaruh buruk buat para penggemarnya?

Yang paling membuat saya mengelus dada, dan kelak yang mengantarnya ke balik jeruji besi adalah cuitan di Twitter yang bunyinya; " Siapa saja yang dukung penista agama adalah bajingan yang perlu diludahi mukanya-ADP." Begitu cuitnya pada 7 Maret 2017 di akun twitternya.

Adapun yang dimaksud penista agama tak lain adalah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP.
Tak urung, cuitan Ahmad Dhani menuai laporan ke pihak kepolisian.

Adalah Jack Lapian, pendiri Basuki Tjahaja Poernama Network, melaporkan Ahmad Dhani dengan tuduhan penebar kebencian.
Acuannya adalah frasa penista agama pada cuitannya. Lalu ada pula cuitannya yang berbunyi, " Yang menista agama si Ahok, yang diadili Kiai Ma'aruf Amin,-ADP," Itu cuitannya pada tanggal 7 Februari 2017.

Tiga huruf di setiap akhir cuitannya, ADP, mengacu pada kependekan namanya, yaitu Ahmad Dhani Prasetyo.

Saya tidak akan membahas masalah hukum mas Dhani. Tidak pula turut menghakimi mas Dhani, tidak akan!

Siapa saya, kok menghakimi orang lain. Lha wong saya bukan hakim juga kan.

Lagian sesama manusia yang bersaudara dalam kemanusiaan ( Kalau mas Dhani mau saya anggap saudara), tentu saya juga pernah salah. Yang saya sayangkan adalah, kenapa mas Dhani jadi begini? Kenapa mas Dhani berpolitik? Kenapa mas Dhani nggak seromantis dulu lagi?

Jujur, saya pribadi rindu karya-karya hebat mas Dhani. Bukan sepak terjang mas Dhani di dunia politik. Akhirnya kayak gini kan? Akhirnya berakhir di bui juga kan?

Kalau udah kayak gini kan kasihan keluarga. Al, El, Dul tentu ngerasa sangat terpukul.

Sedangkan di sana mbak Maia menyongsong hari-hari bahagianya bersama pasangan barunya. Mbak Maia sudah mendapatkan apa yang harus didapat. Yaitu pasangan yang lebih baik. Begitu pula dengan mas Dhani, menabur angin menuai badai.

Gusti mboten sare, Mas...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun