Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Ratna Sarumpaet dan Sri Utami

6 Oktober 2018   15:30 Diperbarui: 6 Oktober 2018   15:57 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktualisasi diri ala Sri Utami. Itu judul artikel saya beberapa minggu lalu. Waktu itu saya menulis tentang apa yang dilakukan Sri Utami, seorang Asisten Rumah tangga asal Kediri, Jawa timur, yang bekerja di Hongkong.

Tak lain karena ulah Sri yang 'ugal-ugalan' di situs berbagi Video youtube dengan tarian erotisnya. Hingga membuat segenap kalangan mencak-mencak. Dan apa yang dilakukan Sri hanya sebagai bentuk aktualisasi diri,  rasa pengen diakui. Maka dengan segenap keberaniannya Sri Goyang diri.

Lalu apa hubungannya dengan Ratna Sarumpaet?

Ya mereka sama! Sama-sama aktualisasi diri! Kadang sampai nggak tahu diri!

Mereka berdua sama-sama berani. Sama-sama gilanya. Mereka wanita-wanita pemberani. Coba tengok tingkah Ratna, Pak Luhut aja didebatnya! Apa nggak gila? ( Terjadi setelah beberapa hari dihentikannya pencarian korban KM Sinar bangun yang tenggelam di danau Toba)

Mungkin karena keberaniannya itulah maka ada pihak-pihak yang perlu merasa memanfaatkan. Momen-nya pas pula.

Apalagi Ratna dianggap 'independen', sehingga kalau ada apa-apa gampang mendepaknya. Bahkan dijerumuskan sekalian ke jeruji besi. Toh Ratna pernah ngerasain bui. Jadi kalau terpaksa dibui lagi kan nggak kaget. Lalu gelar 'R'( Residivis) pun melekat.

Satu yang patut digaris bawahi adalah, apa yang dilakukan Ratna dahulu kala beda dengan kasus yang menjeratnya saat ini. Kalau dahulu  Ratna dikenal sebagai aktifis murni, pembawa pesan kaum marjinal, maka sekarang beda. Apa yang dilakukan Ratna sekarang penuh dengan kepentingan (Politik) tertentu.

Beda kasus, beda pola, beda gaya.Tapi saya tetap bingung kenapa Ratna melakukan kebodohan yang luar biasa bodoh ini. Apa hanya karena butuh pengakuan Ratna melakukan semuanya? Hanya karena pengin diakui eksistensinya sehingga langkah bodoh pun dilakukan? Bisa jadi!

Coba tengok lagi ke belakang, pada setiap pemerintahan yang ada Ratna selalu jadi semacam 'ekstrimis'. Di mata beliau, seolah tak ada sistem pemerintahan yang bener. Semua serba salah.

Ini salah, itu salah, Ini dikritik, itu diktitik. Apapun dicela. Apa maksudnya coba?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun