Gresik, 3 September 2025 --- Bayangkan jika di halaman sekolah bukan hanya ada taman bunga, tapi juga kolam lele yang dipadukan dengan sayuran segar. Itulah suasana seru di SMA Negeri 1 Kedamean, Gresik, saat Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik (UM Gresik) menggelar program Sekolah Ketahanan Pangan.
Melalui kegiatan ini, UM Gresik menghadirkan pelatihan sistem aquaponik --- teknologi yang memadukan budidaya ikan dan tanaman dalam satu ekosistem berkelanjutan. Tak heran, ratusan siswa kelas X dan XI antusias mengikuti setiap sesi, ditemani Kepala Sekolah, guru, hingga Komite Sekolah.
Belajar Ekosistem Pangan Sejak Dini
Acara dibuka oleh Dr. Ummul Firmani, M.Si. dari Prodi Budidaya Perikanan. Ia menekankan pentingnya mengenalkan teknologi perikanan modern yang ramah lingkungan kepada generasi muda. "Aquaponik bukan hanya soal menanam atau memelihara ikan, tetapi juga bagaimana kita belajar menjaga keseimbangan alam demi masa depan," tegasnya.
Tak berhenti di teori, siswa langsung praktik. Dipandu Dr. Andi Rahmad Rahim, M.Si., mereka merangkai instalasi aquaponik di halaman sekolah. Melihat semangat mereka, jelas sekali bahwa pembelajaran berbasis praktik jauh lebih melekat dibanding sekadar mendengarkan ceramah di kelas.
Sinergi Tiga Prodi, Hasilnya Luar Biasa
Kegiatan ini juga melibatkan Prodi Agroteknologi, diwakili Wiharyanti Nur Lailiyah, M.P., yang membimbing siswa menyusun media tanam dan pembibitan. Ke depan, hasil panen akan dipasarkan dengan pendampingan dari Resya Nurdyawati, M.P. dari Prodi Agribisnis.
Selain itu, ada sesi menarik tentang diversifikasi pangan. Sutrisno Adi Prayitno, M.P. dan Dwi Retnaningtyas Utami, M.P. mengajarkan siswa mengolah ubi menjadi makanan olahan yang bernilai tambah. Dari ubi yang sederhana, muncul ide-ide kreatif untuk produk pangan modern.
Apresiasi Sekolah
Tak hanya siswa yang bersemangat, pihak sekolah pun menyambut positif. Kepala Sekolah, Ibu Nurul Wafiyah, M.Pd., menyampaikan apresiasinya: "Pelatihan ini sangat bermanfaat. Anak-anak jadi tahu cara memanfaatkan lahan terbatas untuk budidaya pangan. Semoga bisa berlanjut dan lebih berkembang," ujarnya.
Bekal untuk Masa Depan