Mohon tunggu...
Humas Unismuh
Humas Unismuh Mohon Tunggu... Integrated, Green, Islamic, Futuristic

Kanal berita resmi yang kredibel dan komprehensif, mendukung transparansi informasi, promosi institusi, serta membangun citra positif Unismuh Makassar di mata publik.

Selanjutnya

Tutup

Makassar

Narasumber Kuliah Tamu di Unismuh, Prof Ahmad Muttaqin Bahas Tata Kelola dan Daya Saing Global

19 September 2025   14:23 Diperbarui: 19 September 2025   12:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAKASSAR — Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar kuliah tamu menghadirkan Prof. Ahmad Muttaqin, M.A., Ph.D., Sekretaris Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, di Ruang Rapat Senat, Gedung Iqra Lantai 17, Kamis, 18 September 2025.

Dalam forum ini, Prof. Ahmad menekankan pentingnya good university governance dan strategi menuju daya saing global bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA).

Tantangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Prof. Ahmad menguraikan kondisi PTMA saat ini, termasuk jumlah guru besar yang masih rendah, yakni sekitar 400 dari total 20.000 dosen Muhammadiyah. Angka itu baru 2 persen, lebih kecil dari rata-rata nasional 2,6 persen. Padahal, menurutnya, satu program studi idealnya memiliki minimal satu guru besar agar mampu bersaing di tingkat global.

“Artinya kita masih punya PR besar untuk menyiapkan setidaknya 2.000 guru besar dari 2.300 prodi yang ada,” tegasnya.

Ia juga menyoroti tren penurunan partisipasi kasar (APK) mahasiswa di PTMA, yang menurun dari 15 persen dua dekade lalu menjadi jauh lebih kecil saat ini. Ketidakadilan kebijakan antara PTN dan PTS turut disorot, terutama dalam sistem rekrutmen mahasiswa baru. “Kalau PTS dianggap anak tiri, sulit bagi kita untuk meningkatkan kualitas secara merata,” ujarnya.

Kolaborasi dan Globalisasi

Dalam paparannya, Prof. Ahmad menekankan perlunya kolaborasi riset, publikasi bersama, hingga pemanfaatan jaringan global Muhammadiyah di 30 negara. Ia mencontohkan kerja sama melalui Muhammadiyah Australia College (MAC) dan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) yang membuka peluang akademik internasional. “Kita harus menanamkan keyakinan bahwa kita bisa go global dengan mengoptimalkan jaringan yang ada,” katanya.

Ia juga menyinggung peluang beasiswa ke Turki yang bisa dimanfaatkan dosen dan alumni Muhammadiyah. Menurutnya, upaya internasionalisasi ini bagian dari implementasi visi Islam berkemajuan hasil Muktamar Muhammadiyah terakhir.

Spirit Trust dan Ubuntu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun