Bantul (MAN 2 Bantul) --- Kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya diwujudkan melalui teori di kelas, tetapi juga melalui aksi nyata. Hal inilah yang dilakukan oleh dua siswa MAN 2 Bantul, I Putu Wayan Wiguna dan Daffa Aufa, siswa kelas X yang berinisiatif mengolah sisa makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) menjadi pupuk organik dan pakan ternak. Inovasi ini menjadi langkah penting menuju terwujudnya madrasah berwawasan lingkungan dan zero waste.
Program pemanfaatan waste food ini mulai dilaksanakan sejak peluncuran MBG di MAN 2 Bantul pada 15 September 2025. Putu dan Daffa memanfaatkan dua media utama, yakni losida (lodong sisa dapur) dan ember tumpuk. Keduanya difungsikan sebagai sarana penguraian sampah organik menjadi pupuk alami yang bermanfaat untuk tanaman di lingkungan madrasah.
Losida ditempatkan di pot tanaman buah dan tanah di sekitar area kebun madrasah, sementara ember tumpuk diletakkan di kebun belakang. Sistem kerja kedua alat tersebut berbeda namun saling melengkapi. Pada losida, sisa makanan langsung diurai di dalam tanah sehingga unsur haranya diserap oleh akar tanaman secara alami. Sedangkan pada ember tumpuk, proses fermentasi menghasilkan POC (Pupuk Organik Cair) yang terkumpul di ember bagian bawah. Cairan tersebut kemudian diambil untuk disiramkan ke tanaman di area kebun dan pot madrasah.
Untuk mempercepat proses penguraian, kedua siswa ini memanfaatkan EM4, cairan mikroorganisme yang mempercepat fermentasi bahan organik. Tak hanya itu, sebagian sisa makanan juga mereka manfaatkan sebagai pakan ternak ayam, itik, angsa, dan ikan lele yang dibudidayakan di kolam madrasah. Dengan demikian, tidak ada sisa makanan yang terbuang percuma.
Daffa Aufa mengungkapkan rasa bangganya karena dapat mengajak teman-teman untuk lebih peduli terhadap lingkungan. "Saya bangga bisa berkontribusi dalam menjaga kebersihan dan kelestarian madrasah. Harapannya, teman-teman lain juga ikut bergerak," ujarnya.
Sementara itu, I Putu Wayan Wiguna menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program Adiwiyata MAN 2 Bantul. "Kami ingin mewujudkan madrasah yang benar-benar zero waste dan ramah lingkungan," tegasnya.
Kepala MAN 2 Bantul, Nur Hasanah Rahmawati, S.Ag., M.M., memberikan apresiasi tinggi atas inovasi tersebut. "Saya sangat bangga dengan kreativitas dan kepedulian Daffa dan Putu. Inisiatif ini sejalan dengan semangat Adiwiyata dan menjadi contoh inspiratif bagi seluruh warga madrasah," ungkapnya.
Melalui langkah kecil namun berdampak besar ini, MAN 2 Bantul terus membuktikan bahwa generasi madrasah mampu menjadi pionir perubahan menuju lingkungan yang bersih, hijau, dan berkelanjutan. (nhr)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI