Han menekankan bahwa corporate writing tidak hanya menuntut kemampuan bahasa, tetapi juga strategi komunikasi dan pemasaran. "Tulisan yang baik bukan hanya enak dibaca, tapi juga mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak sesuai pesan yang kita sampaikan," jelasnya.
Fitria Endang Susana, guru MAN 2 Bantul yang turut hadir dalam kegiatan ini, mengaku memperoleh banyak wawasan baru dari sesi tersebut. Ia menilai bahwa kemampuan menulis profesional akan sangat bermanfaat, terutama dalam mendukung berbagai kegiatan publikasi madrasah seperti pembuatan berita kegiatan, laporan resmi, hingga karya ilmiah populer.
"Program seperti ini membuka cakrawala baru. Saya jadi lebih memahami bagaimana menulis dengan sudut pandang profesional, bukan sekadar informatif tapi juga komunikatif," ungkapnya.
Ia juga berharap agar kegiatan serupa bisa terus berlanjut secara berkala, sehingga para guru di lingkungan madrasah dapat terus mengasah kemampuan menulis dan publikasi. Hal ini selaras dengan semangat Madrasah Mandiri Berprestasi yang menekankan pentingnya guru kreatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Han Achmad menutup sesi dengan pesan inspiratif, "Setiap orang punya cerita yang layak dibagikan. Kuncinya ada pada keberanian menulis dan kemauan untuk terus belajar." Dengan semangat literasi yang terus tumbuh, kegiatan KMO Premium Club -- Corporate Writing Program menjadi langkah penting dalam memperkuat budaya menulis di kalangan pendidik, termasuk di MAN 2 Bantul, sebagai bagian dari upaya mencetak generasi literat yang produktif dan profesional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI