Bantul -- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di MAN 2 Bantul tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa gizi seimbang bagi siswa, tetapi juga menghasilkan inovasi baru dalam pengelolaan sampah. Madrasah ini memanfaatkan limbah sisa makanan dari kegiatan MBG untuk dijadikan pakan bebek, ayam, dan angsa yang dipelihara di lingkungan sekolah. Langkah tersebut menjadi salah satu upaya nyata dalam pengurangan sampah organik sekaligus mendidik siswa untuk terbiasa memilah sampah sejak dini.
Setiap kali program MBG dilaksanakan, ratusan siswa MAN 2 Bantul menikmati makanan sehat yang telah disediakan. Namun, kegiatan ini tentu meninggalkan sisa berupa nasi, sayur, maupun lauk yang tidak habis dikonsumsi. Daripada dibuang begitu saja, pihak madrasah menggagas inisiatif kreatif dengan mengumpulkan limbah makanan tersebut untuk dijadikan pakan ternak.
Guru pembina kegiatan lingkungan di MAN 2 Bantul menjelaskan bahwa ide ini muncul dari keprihatinan melihat sisa makanan yang menumpuk. "Kami berpikir bahwa sampah organik ini masih bisa bermanfaat. Akhirnya, kami berinisiatif memanfaatkannya untuk pakan bebek, ayam, dan angsa yang memang dipelihara di madrasah," ujarnya.
Proses pengelolaan limbah dilakukan dengan melibatkan siswa secara langsung. Setelah kegiatan makan bersama selesai, siswa diarahkan untuk memilah sampah dengan benar: memisahkan sampah organik berupa sisa makanan dari sampah anorganik seperti plastik kemasan. Sisa makanan kemudian dikumpulkan di wadah khusus yang nantinya dibawa ke kandang ternak.
Kebiasaan ini memberikan dua manfaat sekaligus. Pertama, membantu mengurangi jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Kedua, mengajarkan siswa tentang pentingnya memilah sampah dan mendaur ulang sesuai jenisnya. Dengan demikian, pembelajaran tentang lingkungan hidup tidak hanya diberikan di ruang kelas, tetapi juga dipraktikkan langsung dalam keseharian siswa.
Selain menjadi pakan ternak, pengelolaan sampah organik ini juga mendukung konsep sekolah ramah lingkungan yang selama ini diupayakan MAN 2 Bantul. Para siswa merasakan pengalaman nyata bagaimana sebuah sampah dapat bernilai guna jika dikelola dengan baik. Bahkan, ternak seperti bebek dan ayam yang dipelihara di madrasah tumbuh sehat berkat asupan makanan tambahan dari sisa MBG.
Aufie dari kelas XII E mengungkapkan bahwa kegiatan ini membuatnya lebih sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. "Kami jadi terbiasa membuang sampah pada tempatnya, dan sekarang tahu bahwa sisa makanan bisa dimanfaatkan. Jadi, kami lebih berhati-hati agar tidak banyak menyisakan makanan," tuturnya.
Madrasah berharap kebiasaan memilah sampah yang dipraktikkan melalui program ini dapat menumbuhkan budaya peduli lingkungan di kalangan siswa. Dengan terbiasa memilah sejak dini, siswa akan lebih siap menghadapi tantangan pengelolaan sampah di masyarakat.
Kepala MAN 2 Bantul Nur Hasanah Rahmawati memberikan apresiasi atas sinergi siswa, guru, dan pengelola program MBG. "Kami tidak hanya fokus pada pemberian makanan bergizi bagi anak-anak, tetapi juga ingin menanamkan kepedulian terhadap lingkungan. Dengan memanfaatkan limbah makanan sebagai pakan ternak, tidak ada sampah yang tersisa, dan ini menjadi contoh nyata konsep zero waste di sekolah," tegasnya.