Yogyakarta -- Dalam rangka memperkaya wawasan peserta didik terhadap sejarah dan kebudayaan bangsa, rombongan murid MAN 1 Yogyakarta mengikuti kegiatan kunjungan pembelajaran ke Museum Mandala Majapahit, Departemen Arkeologi, Fakultas Ilmu Budaya dan Museum UGM pada Selasa (23/9/ 2025).
Kegiatan ini diikuti oleh murid kelas XII A dan kelas XI peminatan Antropologi dengan didampingi Soeprastiyono,S.Pd, M.Pd.I selaku guru sejarah dan Masayu Nurul Ana,S.Ant,M.Pd guru mata pelajaran Antropologi. Tujuannya adalah memberikan pengalaman belajar langsung mengenai tinggalan arkeologis dan rekonstruksi kebudayaan masa Majapahit serta mengenalkan metode kajian antropologi dalam memahami kehidupan masyarakat di masa lalu.
Selama kunjungan, para murid mendapat penjelasan dari Aditya Revianur,M.Hum (dosen arkeologi UGM) mengenai koleksi artefak yang berkaitan dengan masa kejayaan Majapahit, termasuk replika bangunan, prasasti, keramik, hingga arca. Mereka juga dikenalkan dengan metode arkeologi yang digunakan dalam penelitian, serta bagaimana pendekatan antropologi membantu dalam menginterpretasikan pola hidup masyarakat Nusantara pada masa lampau.
Selain penjelasan, murid juga diajak melakukan pengamatan langsung dan diskusi interaktif, sehingga mereka dapat mengaitkan materi pembelajaran di kelas dengan bukti nyata yang ada di museum. Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan rasa ingin tahu, tetapi juga memperkuat kesadaran pentingnya pelestarian warisan budaya bangsa.
Menurut Masayu guru pendamping, kunjungan ini menjadi media yang efektif untuk membangkitkan semangat belajar sejarah. "Melalui pengalaman langsung di museum, siswa bisa melihat bukti konkret peradaban bangsa sehingga mereka lebih memahami bahwa sejarah bukan sekadar teori, melainkan bagian dari jati diri," ungkapnya.
Selanjutnya, rombongan mengunjungi Museum UGM, sebuah museum pendidikan yang menyimpan berbagai koleksi terkait sejarah berdirinya Universitas Gadjah Mada, peran UGM dalam perjalanan bangsa, hingga dokumentasi perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Di sini, murid tidak hanya belajar mengenai kiprah perguruan tinggi tertua di Indonesia tersebut, tetapi juga menelusuri nilai-nilai keilmuan, pengabdian, dan perjuangan yang menjadi ciri khas UGM.
Secara terpisah kepala MAN 1 Yogyakarta Edi Triyanto,S.Ag,S.Pd, M.pd mengutarakan "Anak-anak tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi juga melihat langsung bukti sejarah dan kontribusi lembaga pendidikan seperti UGM bagi bangsa. Hal ini diharapkan membangun rasa bangga dan motivasi untuk terus belajar," ungkapnya.
Kunjungan pembelajaran ke dua museum ini diharapkan dapat memperluas wawasan murid, menumbuhkan kecintaan terhadap sejarah dan budaya bangsa, serta menanamkan nilai pelestarian warisan budaya sebagai bagian dari identitas nasional. (Sup)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI