Mohon tunggu...
hukum bisnis indonesia
hukum bisnis indonesia Mohon Tunggu... -

Hukum adalah panglima untuk memperbaiki Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

79,1% Masyarakat Yakin Bahwa Lembaga Survey Tidak Jujur

18 Juli 2014   20:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:57 1851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14056632381204862844

Tidak dapat dipungkiri, penelitian dengan menggunakan metode survei merupakan cara ampuh untuk melihat kecenderungan politik populer yang berkembang. Dalam setiap Pemilu kita telah banyak disuguhi dengan berbagai hasil survey baik pra pemilu maupun pasca pemilu (yang sering disebut quick count). Pada saat ini sudah banyak sekali menjamur berbagai Lembaga Survey mulai yang memang sudah berbadan hukum dan bonafit maupun ada juga yang ‘abal-abal’. Awalnya Lembaga Survey didirikan untuk memberikan pendidikan politik dengan memberikan gambaran / pemetaan dari masing-masing calon peserta pemilu hingga melakukan penghitungan cepat untuk memperoleh gambaran awal hasil pemilu.

Namun belakangan tujuan mulia inipun mulai bergeser, menjadi motif bisnis, artinya siapa saja calon peserta pemilu bisa saja ‘membayar’ Lembaga Survey untuk kepentingan dirinya memenangkan pemilu. Tidak sedikit Lembaga Survey yang sudah terjebak dalam politik praktis dan digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mempengaruhi dan menggiring opini publik, bahkan tidak segan-segan beberapa diantara mereka yang melacurkan integritas keilmuannya / intelektual akademiknya, untuk melakukan pembohongan publik.

Metodologi Survei

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama 7 hari pada tanggal 10 s/d 16 Juli 2014 di seluruhIndonesia dimana penelitian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara terstruktur yang dilakukan secara mendalam dengan mengerahkan petugas pewawancara untuk langsung berhadapan dengan responden, sehingga diharapkan jajak pendapat ini mendapatkan jawaban dengan obyektif dari responden.

Wawancara dilakukan di wilayah Indonesia dengan jumlah samplingsebanyak 1.142 orang responden yang mempunyai hak pilih pada saat pemilu 2014. Responden diambil secara acak dengan metode Systematic Random Sampling. Dengan teknik penarikan sampel ini diharapkan dapat memperoleh sample yang representatif atau benar-benar dapat mewakili populasi di554 desa/kelurahan se-Indonesia pada418 kabupaten /kotadi 33 Provinsi, sehingga penarikan sampel dapat dipertanggungjawabkan secara statistik dengan nilai margin error sebesar 2,9 % dan tingkat confidence level 95 %.

Temuan Survei

Hanya 16,8% masayarakat menyatakan bahwa Lembaga Survey telah jujur dalam melakukan survey dan menyajikan hasilnya, dan ternyata terdapat 79,1% masyarakat yakin bahwa Lembaga Survey tidak jujur, sedangkan1,5 % menjawab tidak tahu serta 2,6% tidak menjawab.

Pendapat responden ini dapat memperlihatkan bahwa ternyata masyarakat sudah banyak yang tahu bahwa beberapa Lembaga Survey telah melakukan kebohongan publik, sebab selama ini tidak pernah ada sanksi dari lembaga / instansi berwenang yang memberikan sanksi terhadap Lembaga Surveu ang telah melakukan kebohongan publik, bahkan Lembaga Survey yang sudah jelasabal-abal masih dibiarkan mengeluarkan hasil survey yang menyesatkan masyarakat dan bahkan bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita cintai ini.

Banyak juga Lembaga Survey yang ternyata tidak melakukan sampling di lapangan dengan benar, bahkan juga melakukan rekayasa terhadap hasil surveynya demi memuaskan pihak-pihak tertentu.

Sebanyak 72,3% ternyata masyarakat sudah tahu bahwa Lembaga Survey telah melibatkan dan didanai oleh pihak asing dan sebagian 20,1% menyatakan tidak tahu, sedangkan 7,6% tidak menjawab.

Pendapat responden ini dapat membuktikan bahwa sebagian besar masyarakat ternyata sudah tahu bahwa beberapa Lembaga Survey telah melibatkan pihak asing dalam pelaksanaan kegiatan surveynya, karena secara langsung mereka telah membiayai survey tersebut, dengan demikian sangat dimungkinkan adanya intervensi asing khususnya selama pelaksanaan Pemilu Presiden 2014.

Pihak asing bisa mendikte seklaigus memesan hasil survey yang dilakukan oelha beberapa Lembaga Survey yang didanai oleh pihak asing, sebab pemilu di Indonesia merupakan salah satu pesta demokrasi yang terbesar di dunia, sehingga tidak dapat dipungkiri lagi kekuatan asing juga akan turut bermain di dalam pelaksanaan Pemilu Presiden Indonesia tahun 2014 yang sangat strategis tersebut.

Demikian Penelitian Opini Publik untuk Mengukur Tingkat Kepercayaan Masayarakatterhadap Kredibilitas Lembaga Surveyyang dilakukan oleh Lembaga Survei Opini Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun