Mohon tunggu...
Hudoyo
Hudoyo Mohon Tunggu... Guru - SMA Negeri 1 Wanadadi, Banjarnegara

Menyukai dengan hal-hal baru yang berbau teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Solusi Mengikis Learning Loss untuk Peserta Didik

1 Desember 2023   08:00 Diperbarui: 1 Desember 2023   08:10 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Learning loss akibat pandemi Covid-19 di dunia pendidikan harus segera diatasi. Sekolah yang saat ini sudah melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) harus bisa "menambal" kekurangan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama tiga tahun lalu.

Sebelum ke pembahasan lebih lanjut, perlu diketahui bahwa learning loss adalah hilangnya pengetahuan dan kemampuan peserta didik, baik secara spesifik atau umum, yang dipengaruhi berbagai faktor. Istilah ini sering diartikan sebagai kemunduran secara akademis yang berkaitan dengan kesenjangan yang berkepanjangan atau proses pendidikan yang berlangsung secara tidak baik

                Sebuah studi menemukan bahwa pembelajaran tatap muka secara langsung bisa menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik dibandingkan saat PJJ atau daring. Oleh karena itu atas instruksi pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem memerintahkan sekolah-sekolah di Indonesia untuk mulai menyelenggarakan PTM atau luring.

Diberlakukannya PTM ini menjadi salah satu langkah pemerintah Indonesia untuk mengatasi dan atau mencegah munculnya learning loss pada peserta didik. Pertanyaannya adalah bagaimanakah cara menghilangkan learning loss yang sudah terlanjur memasuki jiwa dan pemikiran para peserta didik Indonesia?

Sebagai salah satu alternatif solusi dalam mengatasi learning loss, setiap elemen pendidikan harus saling memastikan bahwa siswa mendapatkan hak belajarnya dengan aman dan sehat selama PTM. Dalam hal ini, diperlukan program atau kegiatan yang berfokus untuk memenuhi hak belajar, kesehatan, kesejahteraan, dan kebutuhan lain dari peserta didik. Selain itu, sekolah juga harus membantu peserta didik dalam mengejar ketertinggalan pembelajaran selama PJJ.

Di lain sisi, pemerintah dan seluruh elemen terkait juga harus mendukung guru agar dapat mengatasi learning loss yang dialami peserta didik. Salah satu alternatifuntuk meningkatkan minat belajar peserta didik adalah dengan menerapkan metode belajar yang mampu menstimulas peserta didik agar mereka tertarik belajar dan merasa senang dalam aktivitas belajarnya.

Para penyelenggara pendidikan bisa menerapkan metode karya wisata atau field trip. Metode ini biasanya menjadi metode mengajar yang paling disukai peserta didik, karena mereka bisa belajar sekaligus berkunjung ke suatu tempat untuk melakukan pengamatan secara langsung. Tidak perlu pergi jauh dari sekolah, guru bisa mengajak peserta didik berkeliling daerah sekolah contohnya, untuk mempelajari dan mengamati fenomena atau kejadian lingkungan.

Hal yang terpenting dari metode tersebut adalah memunculkan lagi minat belajar peserta didikyang hampir hilang akibat pandemi. Kalau minat belajar peserta didik sudah muncul kembali, keaktifan sudah terlihat, maka langkah selanjutnya adalah mengkombinasikan model-model pembelajaran agar peserta didik kembali tinggi semangat dan motivasi belajarnya seperti saat sebelum terjadi pandemi. Pemilihan model pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik peserta didik agar didapat susanapembelajaran yang menyenangkan.

Berangkat dari rasa senang akan belajar maka kemungkinan peserta didik untuk berhasil memperoleh nilai akademik yang tinggi akan semakin besar. Oleh karena itu, guru dituntut bisa memilih dan menguasai metode mana yang tepat bagi peserta didiknya. Di sisi lain, hal itu sesuai dengan salah satu karakteristik kurikulum merdeka bahwa fleksibilitas guru untuk melakukan pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai kemampuan peserta didik, jadi guru dalam mengajar harus dapat menguasai berbagai macam model dan metode pembelajaran

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun