Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

4 Pelajaran Hidup dari Serial "Squid Game"

2 Oktober 2021   11:27 Diperbarui: 5 Oktober 2021   10:05 27509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain serial Squid Game (sumber : IMDb)

Pekan ini serial Korea yang ada di Netflix masih populer diperbincangkan dan menjadi urutan pertama untuk ditonton sama masyarakat Indonesia. Sebelumnya, ada nggak yang sudah selesai menonton serial Squid Game ini?

Serial ini berdurasi singkat hanya ada 9 episode saja. Bisa dilahap dalam satu waktu, kalau cara ini tidak boleh teman-teman ikutin.

Saya menonton film ini mulai dari jam 9 malam sampai jam 2 pagi. Karena penasaran dengan setiap adegan film dan endingnya.

Film ini menceritakan kisah 456 orang yang menjadi peserta dalam sebuah permainan hidup dan mati dengan hadiah uang senilai 45.6 miliar won. Atau setara 550.8 miliar rupiah.

Jenis permainan yang menarik (sumber : Instagram @netflixid)
Jenis permainan yang menarik (sumber : Instagram @netflixid)
Orang-orang yang menjadi peserta ini memiliki masalah mengenai keuangan hingga terlilit utang. Namun, jenis permainan yang akan dimainkan memang menegangkan karena berkaitan dengan waktu, kesempatan, dan keahlian.

Masalah uang menjadi permasalahan yang dihadapi oleh kita semua. Dalam realita kehidupan, kesulitan finansial ini bisa membuat seseorang terjebak oleh judi, renterir dan kejahatan.

Kita bisa belajar mengenai kehidupan dari Squid Game, seperti:

1. Pentingnya Mengatur Keuangan

Di awal film, kita melihat Seong Gi Hun menggunakan uangnya untuk judi pacuan kuda dan berharap bisa menang.

Untuk mendapatkan kondisi stabil finansial memang sulit didapat, bahkan seperti seorang freelancer seperti saya pun masih berusaha agar keuangan saya stabil. Semuanya perlu perencanaan yang terarah dan disiplin tinggi.

2. Perlu Atur Strategi

Dalam enam jenis permainan hidup dan mati yang dimainkan oleh 456 orang. Saya melihat butuh strategi yang matang seperti cara kita mengendalikan emosi, cerdik untuk memenangkan permainan.

Ada satu adegan yang membuat saya sedih yaitu ketika Ali dibohongi karena kelerengnya digantikan dengan batu. Sama seperti permainan, dalam menjalani hidup ini kita pun akan mengalami dibohongi orang.

Makanya, kita sendiri juga perlu jeli dalam mengatur strategi dalam melangkah dan mengambil keputusan di setiap langkah.

3. Selalu Waspada

Di serial tersebut saya merasakan ketegangan untuk selalu waspada. Selalu ada konflik dan orang-orang yang mengadu domba.

Dalam kehidupan nyata, kita akan mudah percaya dengan orang lain, namun sesungguhnya penghianatan paling nyata adalah ketika kita ditipu sama orang yang kita percayai.

4. Kadang Kebahagiaan Tidak Soal Uang

Walau Seong Gi Hun menjadi pemenang utama yang mendapatkan 45,6 miliar won. Tapi dia tidak ingin menyentuh uang karena merasa trauma dengan permainan yang dia ikuti menghabiskan 455 orang lainnya.

Namun, sosok Iilnam, kakek yang ternyata master game merasakan dirinya tidak bahagia dengan uang yang dia miliki. Hidupnya terasa membosankan karena ia tidak pernah kesulitan mendapatkan sesuatu.

Memang betul bahwa uang bisa membeli banyak hal di dunia ini. Dengan stabil secara finansial, banyak kesenangan yang bisa diperoleh melalui kepastian di masa depan.

Tema film serial ini memang dirasa dekat dengan kehidupan kita. Saya merasa cerita film ini tidak lekang oleh waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun