Mohon tunggu...
Mohammad Herdianto
Mohammad Herdianto Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan jurnalis, hanya suka menulis

PNS (Pegawai Nyekel Sapu)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Telanjur Dianggap Tradisi, Balon Udara di Ponorogo Menjadi Permasalahan

17 Juni 2018   23:13 Diperbarui: 18 Juni 2018   10:21 4704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balon udara akan di terbangkan oleh warga | foto : Nanang Diyanto

Sudah terlanjur dianggap sebagai tradisi, lagi-lagi balon udara menjadi permasalahan saat lebaran di Kabupaten Ponorogo. Masalah dimulai dari listrik padam pada lebaran H+2 untuk sekitaran kawasan kecamatan Siman.

Salah satu stasiun radio swasta mengabarkan jika penyebabnya adalah sebuah balon udara yang jatuh mengenai tiang listrik hingga menyebabkan listrik mengalami konsleting dan akhirnya harus dipadamkan oleh pihak PLN.

Permasalahan seperti itu sebenarnya bukan hanya terjadi satu kali ini saja, namun sudah berkali-kali terjadi. Toh nyatanya juga tak sedikitpun membuat masyarakat menjadi jera. Dan biasanya hanya dianggap sebagai permasalahan sepele semata.

Bukan hanya tentang balon udara yang jatuh dan menyebabkan sebuah permasalahan, namun hal yang lebih membahayakan dari balon udara adalah tentang keamanan dalam dunia penerbangan.

Larangan tentang balon udara sebenarnya sudah di tetapkan dalam Peraturan Menteri No 40 tahun 2018 tentang bahaya balon udara yang terbang bebas bagi pesawat udara. Kemudian Bahaya-bahaya balon udara bagi pesawat udara, yang di antaranya adalah :

  1. Jika balon udara tersangkut di sayap ekor maka akibatnya pesawat menjadi susah dikendalikan atau hilang kendali
  2. Jika balon udara masuk kedalam mesin pesawat maka akibatnya mesin pesawat akan mati kemudian terbakar atau bahkan bisa meledak
  3. Jika balon udara menutupi pilot maka akibatnya informasi ketinggian dan kecepatan pesawat tidak akurat
  4. Jika balon udara menutupi bagian depan atau pandangan pilot maka akibatnya adalah pilot kesulitan mendapatkan visual guidance dalam pendaratan

Sumber : instagram.com/djlu151
Sumber : instagram.com/djlu151
Sangatlah disayangkan jika dalam hal sepenting itu hanya dianggap hal yang sepele bagi masyarkat, seolah hanyalah gurauan semata. Banyak yang menutup mata dan telinga dan tidak diperhatikan resikonya sama sekali.

Heran! Meskipun pernah digelar sebuah sosialisasi tentang balon udara, rupanya tidak sedikitpun bisa mengubah mindset sebagian warga masyarakat Ponorogo tentang bahaya balon udara bagi dunia penerbangan.

Faktor utama yang memengaruhi adalah balon udara bagi sebagian masyarakat Ponorogo sudah terlanjur dianggap sebagai tradisi. Hal tersebut sudah menjadi agenda Tahunan dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri. Bahkan banyak yang beranggapan bahwa rasanya bukan hari Raya Idul Fitri jika tidak menerbangkan balon udara.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh beberapa pihak yang berwajib, diantaranya adalah Polres Ponorogo, Kodim, dan Polisi Militer Lanud Iswahyudi menggelar operasi balon udara dalam Hari Raya Idul Fitri tahun 2018 ini. Puluhan balon udara dalam berbagi ukuran berhasil diamankan.

Moment perayaan hari besar Agama memang selalu diwarnai oleh tradisi-tradisi tertentu tak terkecuali bagi sebagian masyarakat Ponorogo yang merayakan hari Raya idul Fitri tahun ini.

Namun yang menjadi pertanyaannya adalah, apakah harus penerbangan balon udara dianggap sebagai sebuah tradisi yang menurut sebagian pihak adalah hal yang perlu dilestarikaan? Mengingat, sekali lagi, bahwa balon udara sangatlah berbahaya bagi Dunia Penerbangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun