Mohon tunggu...
Mohammad Herdianto
Mohammad Herdianto Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan jurnalis, hanya suka menulis

PNS (Pegawai Nyekel Sapu)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Terbentur Cungkup Saat Ziarah di Makam Ki Ageng Honggolono

4 April 2018   16:12 Diperbarui: 4 April 2018   16:31 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Ki Ageng Honggolono | dokumen pribadi


Banyak sekali cerita yang menyebar di telinga masyarakat dengan berbagai versi, mengenai sejarah Desa Golan dan Mirah yang berada di Kecamatan Sukorejo Ponorogo.

Konon katanya, sejarah berawal dari kisah percintaan antara anak laki-laki Ki Ageng Honggolono dan anak perempuan Ki Ageng Mirah yang berujung pada kematian keduanya, Mirip sekali dengan cerita Romeo dan Juliet.

Menurut cerita dalam sejarah, karena sebuah perbedaan kepercayaaan antara Ki Ageng Honggolono dan Ki Ageng Mirah lah yang pada akhirnya berkibat pada tragisnya kisah percintaan kedua anak mereka.

Sampai detik ini, sejarah itu tidak berakhir menjadi dongen semata, akan tetapi justru di percaya oleh masyarakat Ponorogo, khususnya Warga Desa Golan dan Mirah. Dan bahkan banyak mitos-mitos yang benar-benar di yakini oleh masyarakat sampai sekarang.

Mitos-mitos yang diyakini itu beberapa diantaranya adalah adanya air dari aliran sungai dari desa Dolan tidak bisa menyatu dengan air dari aliran sungai desa Mirah, adanya bencana yang akan terjadi jika ada warga Golan menikah dengan warga Mirah, bahkan ada juga cerita dari seorang pedagang keliling yang bingung arah ketika masuk Desa mirah hanya karena kejatuhan daun di gerobak dagangannya yang berasal dari pohon yang berada di desa Golan.

Terlepas dari benar dan tidaknya mitos tersebut, toh memang sudah banyak bukti yang terjadi selama ini dan untuk mempercayai pun kembali kepada keyakinan masing-masing pihak.

Kali ini saya bukan ingin bercerita tentang Sejarah dan mitosnya, namun tentang perjalanan ziarah ke Makam Ki Ageng Honggolono, bersama kakak saya Om Nanang diyanto tempo hari.

Dari pusat kota Ponorogo dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Desa Golan letak makam Ki Ageng Honggolono berada. Desa Golan berada di sekitaran Jalan Provinsi arah Ponorogo - Solo, kemudian masuk ke jalan kecamatan melewati area persawahan.

Tepat pukul 16:00 saya sampai di depan Gapura makam Ki Ageng Honggolono , sempat mencari dan beberapa kali bertanya kepada penduduk setempat, akhirnya ketemulah makam yang akan saya tuju. Maklum, karena ini pertama kalinya saya ziarah ke makan Ki Ageng Honggolono dan belum tau sama sekali akses menuju kesana.

Gapura makam Ki Ageng Honggolono | dokumen pribadi
Gapura makam Ki Ageng Honggolono | dokumen pribadi

Makam Ki Ageng Honggolono terletak di tengah-tengah area perasawahan, dan harus melalui jalan setapak sejauh 100 meter dari jalan aspal untuk menuju area makam. Dan saya harus berhati-hati karena jalan sedikit licin akibat terguyur hujan beberapa saat sebelum sampai ke lokasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun