Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Winglet Kembali Jadi Kontroversi Usai Tes Resmi motoGP 2017 di Sepang Malaysia

5 Februari 2017   20:59 Diperbarui: 5 Februari 2017   21:06 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : Aktualsport.com

Beberapa hari yang lalu tes resmi pertama motoGP 2017 berlangsung di sirkuit Sepang, Malaysia, tepatnya 30 Januari sampai 1 Februari lalu. Casey Stoner (pembalap penguji) dari Ducati berhasil unggul pada tes hari peratama, berikutnya dua pembalap resmi motoGP 2017 lainya Andrea Ianone dan Maverick Vinales masing-masingnya unggul di hari kedua dan ketiga.

Tes resmi pra musim balapam motoGP 2017 ini, akan berlangsung sebanyak tiga kali. Setelah tes di Sepang ini berikutnya tes kembali akan dilakukan di sirkuit Philip Islan Australia pada tanggal 15-17 Februari 2017. Selanjutnya tes terakhir akan berlangsung di sirkuit Losail Qatar 10-12 maret 2017. Yang sekaligus akan dilanjut dengan seri perdana motoGP 2017 di Sirkuit Losail, Qatar ini, pada tanggal 26 Maret mendatang.

Bukan menjadi rahasia lagi, kalau tes resmi motoGP di Sepang ini sangat ditunggu-tunggu oleh para pecinta dunia balap motoGP kartena menyangkut efek dari larangan penggunaan winglet. Seperti yang sudah kita ketahui Winglet secara resmi memang sudah dilarang oleh Komisi Grand Prix yang terdiri dari Asosiasi Produsen (MSMA), Dorna, FIM, dan Asosiasi Tim MotoGP (IRTA) mereka mengeluarkan keputusan RESMI: MotoGP Larang Penggunaan Winglet di Musim 2017 ini. Aturan baru itu mengatakan, tidak diperbolehkan menambahkan perangkat apapun pada fairing atau bagian badan motor, yang dapat menyebabkan perubahan efek pada aerodinamis motor.

Memang harus diakui timbulnya permasalahn pengunaan winglet ini berawal dari sejak terjadinya insiden ‘sengolan’ antara Ianone dengan Marquez pada balapan yang berlangsung di sirkuit Termas de Rio Hondo Argentina. Waktu itu motor Ianone menyerempet motor Marquez. Winglet motor ianone  menghantam punggung Marquez. Meskipun Marquez tidak mengalami cidera namun hantaman winglet tersebut berbekas pada baju balapnya.

sumber foto : RNM Motorcycle
sumber foto : RNM Motorcycle
Atas kejadian tersebut kamera belakang di RC213V tunggangan Marquez juga patah dan terlihat terjuntai saat ia memasuki pit. Kejadian itu kemudian memunculkan kontroversi pantas atau tidaknya winglet digunakan pada motor para pembalap. Hal ini sesungguhnya juga sudah pernah juga saya bahas pada tulisan saya tahun lalu, dalam tulisan kontroversi-pemakaian-winglet-sayap-di-motogp-2016

Sebetulnya pengunaan winglet ini di kelas Moto2 dan Moto3 memang sudah dihapus, namun tidak demikian di kelas motoGP, pada musim 2016 lalu winglet masih diperbolehkan walau masih saja ada yang pro dan kontra terutama menyangkut keselamatan pembalap. Seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Dani Pedrosa mengklaim bahwa winglet tidak perlu digunakan. Namun disisi lain ada juga pembalap setuju pengunaan winglet pada motor balapnya.

Winglet atau bahasa mudahnya bisa dikatakan dengan ‘sayap kecil’ sebetulnya pertama kali digunakan oleh tim Yamaha pada era 500cc 2 tak beberapa tahun lalu. Namun karena waktu itu hasilnya dinilai kurang memuaskan, akhirnya pengembangan tekhnologi tersebut dihentikan, dan Yamaha kembali menggunakan fairing biasa seperti pada umumnya.

Tekhnologi itu kemudian coba dikembangkan kembali oleh Ducati untuk kelas MotoGP pada tahun 2010 silam. Namun baru pada musim balap 2015 lalu ramai diributkan setelah Ducati secara terang-terangan mengunakan winglet yang dipasang pada motor Desmosedici GP15 saat itu. Dan hasilnya pun ternyata memuaskan. Setelah itu diikuti juga oleh motor pabrikan lainnya sepertri Yamaha, Honda, Suzuki.

sumber foto : Motoraceid
sumber foto : Motoraceid
Adapun pengaruh dari penggunaan winglet ini adalah, dapat membantu khususnya dalam hal kecepatan serta meningkatkan nilai aerodinamis motor para pembalap. Winglet dapat menurunkan kejadian ‘wheelie’ yang tentu akan dapat meningkatkan kepercayaan diri pembalap untuk melakukan ‘full throttle’ saat keluar dari tikungan.

Sehingga dengan demikian secara otomatis tentu akan semakin memperpendek lap time khusunya di sektor-sektor tikungan. Top speed turun tapi semakin cepat (laptime semakin kecil). Ducati sampai menggunakan winglet yang bisa dikatakan 'ekstrim' mereka mengunakan 6 buah winglet sekaligus dengan dimensi cukup besar.

Dengan adanya fakta bahwa “kontribusi positif” penggunaan winglet tersebut, akhirnya seorang Valentino Rossi pun yang sebelumnya memprotes keras keberadaan winglet ini akhirnya juga menggunakan. Dan terbukti ia sempat menjadi yang tercepat dan meraih pole position serta sekaligus juara di jerez pada musim 2015 lalu. Begitu juga dengan Honda yang juga mencoba mengunakan tekhnologi tersebut dengan memasang 6 winglet sekaligus, juga terbukti hasilnya saat itu Marquez pun menjadi yang tercepat setelah ia memakai winglet tersebut.

Nah, kalau kembali ke hasil tes resmi pertama motoGP 2017 di sepang kemaren. Seperti yang sudah diduga semua tim yang bertarung di ajang MotoGP 2017 ini pasti memutar otak menggunakan berbagai cara untuk dapat menutupi kekurangan akibat dari pelarangan pemakaian winglet itu.

Salah satu yang paling duluan unjuk gigi tampil di latihan resmi kemaren adalah Yamaha. Hal itu terlihat dari penampilan Motor Valentino Rossi dan Maverick Vinales yang memang berbeda dari sebelumnya.

sumber foto : TMCBLOG.com
sumber foto : TMCBLOG.com
Pada tes resmi hari kedua di Sepang kemaren, Selasa, 31 Januari 2017, Yamaha memamerkan ‘winglet baru’ mereka yang dibuat melekat pada body motor. Jika dilihat sepintas terkesan mereka tidak menggunakan winglet. Namun bagian depan motornya terlihat menggembung. Hal itu terjadi karena winglet baru yamaha tersebut terletak atau dipasang di bagian dalam fairing motor. Dengan demikian sudah barang tentu winglet tersebut bisa dikatakan tidak menyalahi aturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun