Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tristan Alif Tenggelam Ditengah Martunis & Evan Dimas ?

3 Agustus 2015   11:36 Diperbarui: 3 Agustus 2015   12:00 6119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : www.sooperboy.com

Selamat siang semua, ada satu yang terlupakan ditengah berita membanggakan dari Martunis dan Evan Dimas terkait kiprahnya di dunia persepakbolaan International, adalah tengelamnya berita tentang si “Wonder kid” Indonesia Tristan Alif yang merupakan satu diantara tiga sosok pesepakbola muda Indonesia saat ini yang bernasib beruntung, tapi sayang seperti kata pribahasa orang pintar kalah sama orang cerdas dan orang cerdas kalah sama orang beruntung, nah seperti itulah kira-kira nasib ketidakberuntungan yang sedang diderita “Messi”nya Indonesia ini yang memang ternyata sampai saat ini masih belum dinaungi keberuntungan sesungguhnya karena sampai sekarang nasibnya masih terkatung-katung dalam ketidak jelasan sebagai salah satu talenta muda berbakat yang dimiliki negri ini untuk berkipran di Negri Belanda Ajax Amsterdam ironis bukan ?.

Padahal Tristan Alif dalam dua kesempatan berlatih bersama Ajax sudah langsung mencuri perhatian para pelatih dan petinggi Ajax. apa lagi penampilnya alif dalam ajang Ajax International Camp 2014 yang diikuti oleh 250 anak berusia 8-16 tahun yang terdiri dari 20 negara justru berhasil menyabet gelar Most Valuble Player (MVP) dan berikutnya juga berhasil menjadi Best Player dalam kategori 1V1, membuat Akademi ajax, De Toekoemst, akhirnya secara terang-terangan langsung mengutarakan niatnya untuk merekrut Tristan Alif bergabung dengannya tampa tes tapi sayang ternyata garis tangan dari Tristan Alis berbeda dengan kedua bintang muda lainya Martunis dan Evan Dimas …….

Martunis bocah asal Aceh yang selamat dari tsunami tahun 2004 lalu yang kini sudah beranjak dewasa (17 th) memang mungkin lahir dengan garis tangan yang berbeda, hidup dalam keterbatasan, kehilangan sanak saudara akibat dahsyatnya musibah Tsunami pada waktu itu ternyata membawa hikmah bagi dirinya dan atas ridho yang maha kuasa Martunis yang sebetulnya hanya dengan pengalaman sepakbola yang tidak terlalu menonjol dan tidak bermain dalam klub besar serta hanya mempunyai sebuah mimpi dan bercita-cita menjadi pemain sepakbola professional akhirnya semua itu terwujud.

Saat ini Martunis sudah resmi terdaftar sebagai pemain dari Akademi sepakbola Sporting Lisbon, klub tempat di mana ayah angkatnya Cristiano Ronaldo saat memulai karirnya dulu, seperti yang disampaikanya “Sungguh senang berada di sini, klub ini membuat mimpi saya menjadi mungkin. Saya sangat antusias atas kesempatan ini. Viva Sporting!" ujar Martunis

sumber foto : www.sooperboy.com

Evan Dimas Dharmono sebagai bintang muda sepakbola Indonesia yang penuh bakat dan talenta serta penghuni Timnas Indonesia, Evan Dimas terpilih oleh tim pemandu bakat sepakbola Eropa untuk bermain/bergabung di salah satu klub asal Spnyol walaupun sampai saat ini masih belum diketahui klub mana nantinya tempat Evan Dimas bermain, begitu juga dengan kepastian diterima apa tidak juga belum dapat dipastikan karena semuanya akan melalui proses penyeleksian sebagai mana seharus bagi klub professional di Eropa, tapi setidaknya Evan Dimas sudah dijadwalkan akan bertolak ke Spanyol pada 10 Agustus mendatang seperti yang disampaikanya "Saya pribadi belum tahu klubnya apa. Saya cuma diminta siap-siap. Yang tahu Pak Gede. Tapi yang jelas ini kesempatan yang tidak datang dua kali bagi saya," ungkap Evan saat dihubungi, Kamis (31/7) serta menambahkan "Saat ini saya sedang mengurus visa. Jadi saya tidak ikut di Indonesia All Stars di Sunrise Java Cup. Saya pulang ke Surabaya untuk menyelesaikan masalah administrasinya," lanjut dia.

Sementara Tristan Alif Naufal sesungguhnya merupakan sebuah nama yang sudah sangat kita kenal dan pernah menghiasi berbagai media sejak dari tahun 2013 lalu, tapi ironisnya sampai sekarang sudah melewati pertengahan tahun (2015) persoalan yang dihadapinya tak kunjung bisa terselesaikan oleh Negara ? itulah yang membuat kita prihatin, sepertinya sungguh menyedihkan bagi sebuah Negara besar yang  berpenduduk hampir 250 Jt ini, memiliki asset anak barbakat tapi tersiasiakan atau disiasiakan, berbanding terbalik dengan kalau kita ambil contoh Negara Jepang yang juga memiliki dua anak berbakat dan bertalenta dalam sepakbola yang dimintai Barcelona dan Real Madird justru mendapat dukungan penuh seratus persen dari pemerintahnya, hal itu terungkap dari  apa yang pernah disampaikan orang tua alif “Jepang ada dua orang talent mereka yang diminati Barcelona dan Real Madrid, Takefusa Kubo dan Takohiro Nakai, dengan Alif jadi ada tiga anak Asia yang diminati klub Eropa. Pemerintah Jepang yang mengetahui ini langsung responsif. Mengingat izin kerja di Eropa saat ini memang sedang rumit, oleh kedubes Jepang, para orang tua mereka diangkat jadi staf, yang dapat memudahkan mendapat izin tinggal dan kerja,” jelasnya dan yang membuat kita turut miris adalah “Saya sempat menemui pihak INB-Immigratie en Naturalisatiedienst/keimigrasian Belanda mereka menyayangkan hal ini justru mereka menyarankan coba ikuti langkah Jepang.“ tapi sayang dukungan seperti itu tidak didapatkan tristan alif dari pemerintah.

sumber foto : sport.bisnis.com

Nasib Tristan Alif, pesepakbola cilik asal Indonesia yang sedianya direkrut oleh akademi Ajax Amsterdam memang masih tak menentu, karena rumitnya mengurus birokrasi izin tinggal yang justru dikatakan bersumber dari pemerintah Indonesia sendiri, padahal solusi dari pihak imigrasi Belanda sudah menyarankan/memberitahu bagaimana langkah mengatasi persoalan tersebut, salah satunya adalah dengan cara meminta pihak kedutaan besar Indonesia agar memperkerjakan keluarga Alif untuk bekerja di kedutaan dengan demikian proses mengurus izin kerja di Belanda menjadi relatif lebih mudah mengingat keluarga Alif telah berdomisili di Belanda.

Tapi apa yang terjadi ? sampai saat ini seperti yang dikatakan Orang tua Tristan Alif, dia masih berusaha mendapatkan bantuan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Luar Negeri dan ternyata masih belum menemukan solusinya, apa menpora terlalu sibuk mengurusi PSSI yang memang menyita begitu banyak waktu dan energy yang tetap kokoh berdiri dengan pembangkangannya sehingga membuat pemerintah jadi terlihat tak berdaya ? begitu juga dengan Kementrian Luar negri apa terlalu sibuk dengan urusan TKI, atau adanya warga Indonesia yang bergabung ke ISIS atau kasus terakhir 11 warga Negara Indonesia ditahan pemerintah Saudi Arabia ? sehingga melupakan permasalahan yang dihadapi talenta muda sepakbola Indonesia ini ?  ….entahlah…….masa iya tunggu harus lapor ke presiden dulu…he…he

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun