Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Masih Perlukah KLB PSSI Pemilihan Ketum 18 April 2015 ?

19 Januari 2015   21:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:48 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : radioelnury.com

Halo selamat siang semua …… dalam beberapa hari ini kalau kita mengikuti berita persepakbolaan dinegri ini masih diramaikan oleh keberadaan tim sembilan bentukan Menpora dan Busrsa calon ketua umum PSSI periode atau masa bakti 2015 s/d 2019  nanti, kali ini saya lebih memilih untuk menulis apa yang terjadi dengan pemilihan KETUM PSSI periode 2015-2019 yang akan diadakan di Surabaya 18 April 2015 nanti kenapa ? jawabanya jelas dan sekaligus menjadi pertanyaan bagi kita apakah KLB itu masi perlu ?

Ok…… kalau untuk menjaga tertibnya organisasi dalam hal tanggung jawab KETUM sebagai pemegang kendali persepakbolaan di negri ini serta menyesuaikannya dengan aturan dari statuta FIFA di mana harus ada pemilihan ketua baru periode 2015-2019 dan untuk itu harus adanya mekanismenya waktu menyampaikan undangan kepada para peserta yaitu maximal 90 hari sebelumnya, seperti yang pernah disampaikan Pak Ketum PSSI Djohar Arifin saat ini bahwa "18 April sendiri sebenarnya lebih dari 90 hari. Jadi, selain mengikuti aturan statuta, kebetulan tanggal itu, juga merupakan hari ulang tahun PSSI. Jadi pagi kongres, malamnya akan ada sedikit perayaan hari ulang tahun PSSI," ujar Ketum PSSI dan akan diadakan di Surabaya

Pertanyaanya tentu apakah pelaksanaan Kongres Luar Biasa PSSI april nanti bukan sebuah pemborosan untuk dilaksanakan mengingat sebelumnya baru awal bulan januari kemaren tepatnya tanggal 04 Januari 2015, PSSI juga menyelengarakan Kongres tahunan PSSI 2015 yang diadakan di hotel Borobudur Jakarta, yang ternyata hanya berlangsung lebih kurang 4 jam saja sementara biaya yang dikeluarkan seperti diberitakan menghabiskan dana anggaran sekitar Rp 3,5 Miliar dengan rincian alokasi dana terbanyak dihabiskan untuk akomodasi dan transportasi peserta Kongres atau lebih dari 50 persen anggaran itu dikeluarkan untuk para anggota PSSI tersebut, seperti yang pernah disampaikan “Kira-kira dananya sampai Rp 3,5 miliar. Paling banyak memang untuk akomodasi dan transportasi peserta. Itu memang jadi tanggungan PSSI pusat,” kata Ketua Panitia Pelaksana Kongres PSSI 2015, Budi Setiawan, Minggu (4/1).

Dan diberitakan konres berlangsung lancar dan cepat karena memang seluruh anggota merasa tak ada yang perlu dipermasalahkan apalagi seperti apa yang disampaikan pak ketum Djohar Arifin “Laporan evaluasi kinerja bisa diterima oleh anggota, karena itu berjalan cepat semuanya,” paparnya sementara hasil lain diluar kongres seperti yang banayak diberitakan adalah disepakatinya untuk tidak menerima uluran tangan dari Kemenpora dalam hal ini tim sembilan dan malah juga menghasilkan apa yang disebut “Mosi” tidak percaya yang dikeluarkan angota Forum Asosiasi Pengrov PSSI kepada pak Menpora Imam Nachrowi terkait dengan keberadan tim Sembilan dan pak mentrinya sendiri yang dianggap tidak mengerti sepakbola ?

Dan pertanyaan berikutnya dalah apakah Kongres tahunan kemaren hanya semacam “Show Of Force” dari PSSI yang memperlihatkan bahwa PSSI saat ini secara financial sudah berkecukupan alias makmur bahkan berkelebihan (asset) seperti apa yang pernah disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin saat berkunjung ke RDP ke DPR bahwa lembaga pimpinannya itu hanya membutuhkan dukungan moril dari pemerintah "Kami (PSSI) hanya butuh dukungan moril, materi kita bisa cari sendiri. Seperti infrastruktur lapangan di daerah-daerah. Kita perlu dukungan politik," papar Djohar….Wow…krennn….yah sukurlah kalau memang itu yang terjadi.

Nah……kalau kita kaitkan ke Bursa pemilihan Calon Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 nanti tgl 18 April 2015 di Surabaya mendatang, jelas ini menjadi sebuah kongres yang tidak terlalu besar mamfaatnya bagi perkembangan persepakbolaann di negri ini malah bisa dikatakan pemborosan yang akan dilakukan PSSI kenapa begitu ? karena menurut pemberitaan yang ada sampai tulisan ini dibuat Bursa calon ketua umum masih sepi peminat, baru dua anggota saja klub Semen Padang dan Persija Muda.yang sudah  mengusung calon ketumnya untuk maju dalam pemilihan di Kongres Luar Biasa, 18 April 2015 mendatang, dimana keduanya sama-saman mencalonkan La Nyala Mattaliti (LNM) menjadi calon tunggal sebagai ketua umum PSSI periode 2015-2019 mendatang dan itupun formulir pendaftarananya dikembalikan karena kelengkapan formulir pendaftarannya masih kurang lengkap belum memasukkan minimal satu nama calon anggota Komisi Eksekutif perempuan, seperti yang disampaikan Wakil Ketua Komite Pemilihan Max Boboy di Jakarta, Jumat (16/1/2015) "Keduanya tidak memasukkan calon perempuan. Padahal minimal harus ada satu. Makanya sebelum diputuskan akan dilakukan pleno untuk membahas ini," tambahnya.

Jadi kalau ditotal, dari 782 anggota PSSI yang berasal dari Asosiasi Provinsi serta klub. hanya baru ada dua angotanya Semen Padang dan Persija Muda saja yang sudah memyodorkan nama calon Ketumnya "Keduanya menyodorkan nama La Nyalla Mattalitti sebagai calon Ketum. Lalu Persija Muda mencalonkan Ferry Paulus jadi Waketum," kata Wakil Komite Pemilihan Ketum PSSI, Max Boboy, di kantornya, Jumat padahal seperti diketahui pendaftaran calon Ketum akan ditutup pada Rabu 21 Januari 2015 untuk selanjutnya Komite Pemilihan akan menggelar pleno serta dilanjutkan dengan proses verifikasi mulai dari tanggal 22 Januari hingga 17 Februari, dan setelah verifikasi selesai maka pada tanggal 18 Februari pihak Komite Pemilihan akan mengumumkan hasil verifikasi itu secara resmi siapa yang akan menjadi calon Ketua Umum PSSI periode 2015-2019 untuk selanjutnya akan bersaing pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surabaya, 18 April mendatang.

Berikutnya apa yang akan terjadi tentu dengan mudah bisa ditebak yaitu schenario besar yang selama ini tertunda karena adanya faktor keharusan seorang ketua umum harus telah aktif di sepak bola sekurang-kurangnya lima tahun dan tidak pernah dinyatakan bersalah atas suatu tindak pidana serta berdomisili di wilayah Indonesia yang menjadi halangan bagi sang Wakentum PSSI merangkap Ketua BTN La Nyala Mattaliti untuk menjadi Ketua Umum PSSI sudah dapat teratasi dan tentunya prosesnya akan berjalan mulus apa lagi sebagai calon tunggal karena tidak ada calon lain sudah barang tentu akan memungkinkan untuk terpilih secara aklamasi dalam KLB nanti, sama seperti yang terjadi pada pemilihan ketua partai di Republik ini.

Tapi yah……. sudahlah semua tidak menjadi penting lagi, siapa yang akan menjadi ketua umum PSSI nanti yang penting bagi persepakbolaan Nasional saat ini adalah bagaimana sepakbola bisa menjadi cabang olah raga “Prestasi” sama separti bulu tangkis yang perestasinya sudah mendunia……..aminnnnnnn……sekali lagi saya kutip semboyan dari penyanyi Legendari Indonesia Iwan Fals yang mengatakan “Saatnya Bicara Jujur….Barani ?....selamat menikmati.

Borneo 19 Januari 2015

Salam Olah Raga


Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun