Mohon tunggu...
Hozrin Hilmo
Hozrin Hilmo Mohon Tunggu... -

SD-SMP di Nurul Fikri Depok - SMA Al Azhar Pusat - Kuliah di Trisakti

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Save Earth "Danum Baputi"

12 November 2014   16:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:59 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu 9 November saya ke Bogor menghadiri launching film “Danum Baputi” di JangleFest BNR. Meskipun hujan terus turun nampak satu peratu undangan terus berdatangan. Saya pun menggunakan kesempatan untuk dapat berbincang lebih banyak pada sutradara Gunawan Paggaru, dan ini yang sangat saya harapkan untuk melengkapi refrensi saya tentang film “Danum Baputi” seperti yang pernah saya tulis sebelumnya walaupun harapan saya sebetulnya ingin menonton full filmnya.

“Belum. Pihak manajemen 21 belum memberi jadwal, tapi Insya Allah mudah2an secepatnya karena kami sudah mengirimi manajemen 21 daftar bioskop yang kami harap Danum Baputi dapat diputar. Tapi kalau mau nonton, datang aja ke Cikeas Udik nanti, Sabtu, tanggal 15 November 2014. Kami ada nobar di sana” ujar Gunawan Paggaru, sutradara Danum Baputi.

Sebetulnya saya ingin banget menulis banyak tentang film ini, seperti apa sang sutradara menyampaikan pesan-pesan lingkungannya. Karena biasanya kebanyakan film Indonesia yang saya saksikan, seringkali terlalu ferbal sehingga kita capek menontonnya. Tapi saya menaruh harapan terhadap film ini, selain tema yang diangkatnya, dan kalau melihat trailernya pun dikemas dengan cukup dinamis.

“Drama Action dengan pesan lingkungan. Terjadinya kontak fisik oleh tokoh tokohnya akibat cinta yang ditolak dan akhirnya dimanfaatkan oleh mafia-mafia hutan untuk kepentingan perluasan lahan mereka.” Tambah Gunawan Paggaru saat saya menanyakan seperti apa dia mengemas film ini.

Oleh karena hujan tak kunjungan redah, panitia pun memutuskan mengelar konferensi pers. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 wib yang semula acara ini dijadwalkan pukul 16.00 wib. Molor dua jam.

Dalam sebuah ruangan yang setengah jadi dengan backdrop tiga poster. Duduk, Jovita, Reiner Manopo, Raditya Agung, Ully Hary Rusadi, Yayank NN dan juga dari pihak manajemen Jungle Fest. Saya tidak begitu tertarik dengan apa yang disampaikan oleh orang-orang yang duduk di depan. Saya lebih tertarik dengan tiga poster di belakang mereka. Sedikit dijelaskan dalam press release yang dibagikan namun dalam forum konferensi pers ini tidak dijelaskan kecuali film Danum. Itu sebabnya saat acara konferensi pers saya langsung mengejar sang sutradara.

“Oh iya. Mohon maaf karena waktunya yang begitu mepet sehingga kami tidak bisa menyampaikan semuanya. Kan setelah ini kami akan menggelar launching di panggung.” Ujar Gunawan Paggaru.

“Sebetulnya bukan Danum Baputinya tapi program “Save Earthnya” kami sudah mempersiapkan selain akan diselenggerakannya International Film Festival Bogor Environmental juga film 2025. Ketiga-tiganya saling mendukung. Dengan adanya festival ini diharapkan akan lahir film-film yang bertemakan lingkungan sehingga saya tidak sendirian dan ini festival International. Dan kebetulan film Danum Baputi telah kita ikutkan dalam festival film international di Canada dan Paris.” Tambah Gunawan.

14157549161718306740
14157549161718306740

Launching pun dimulai walaupun hujan terus turun. Lagu Indonesia Tanah Pusaka pun terdengar dengan gambar Presiden ke 6 SBY, ke 5 Megawati, ke 4 Gusdur dan beberapa tokoh-tokoh lain yang muncul.Kemudian muncul anak-anak kecil dengan bendera merah putih ditangannya. Menyusul pemain film “Danum Baputi” Jovita, Reiner dan Raditya. Kemudian mereka membaca puisi : Jangan Menangis Bumiku, Biar Aku Saja. Adegan ini diahiri oleh anak-anak berhamburan memeluk Jovita sambil mengucapkan kata-kata : Tidak.. Kau Tidak boleh menangis. Engkau terlalu banyak menanggung beban untuk kami. Kemudian Tari Rimba pun muncul dengan hentakan yang dinamis dengan teks penutup “SAVE EARTH”

Pendek padat dan berisi pesan untuk kita semua harus kita renungi. Bumi kita sudah terlalu banyak menanggung beban. Dan Danum Baputi siap menangis, siap mati untuk bumi ini. Bagaimana dengan Kita?

Hozrin.

12 November 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun