Mohon tunggu...
Tiga  Cahaya Center
Tiga Cahaya Center Mohon Tunggu... Seniman Wapres-Dosen Filsafat

Seniman Wapres, Dosen Filsafat UIN-SU

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

REVITALISASI RRI DALAM MENJAGA KEUTUHAN BANGSA: Refleksi Ulang Tahun ke-80

11 September 2025   18:02 Diperbarui: 12 September 2025   06:06 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data: AI Dari Berbagai Sumber 

Tabel : Eksistensi Radio di Negara-Negara Maju 

 

Data: AI Dari Berbagai Sumber 
Data: AI Dari Berbagai Sumber 

Di Inggris, setiap rumah tangga yang memiliki televisi wajib membayar TV Licence Fee sebesar 159 per tahun atau sekitar Rp 3,1 juta. Iuran ini menjadi bentuk partisipasi langsung masyarakat untuk menjaga independensi BBC sebagai penyiar publik, sehingga tidak bergantung penuh pada iklan atau intervensi politik. Bagi lembaga seperti kantor, hotel, atau restoran yang menayangkan siaran untuk umum, mereka juga dikenakan biaya lisensi tambahan sesuai jumlah perangkat. Dengan sistem ini, BBC benar-benar menjadi media publik milik bersama: dibiayai rakyat, diawasi publik, dan dipercaya sebagai sumber informasi, pendidikan, serta hiburan berkualitas.

Benar kasus Indonesia memang atensi masrakatnya masih rendah,  dan tidak  sebesar itu, tapi  Pelajaran penting: pemerintah harus lebih memberi dukungan, masyarakat ikut menopang. Media publik dipandang sebagai penjaga peradaban---tanpa itu, sebuah bangsa mudah goyah oleh disinformasi.

JALAN REVITALISASI RRI

Kini, pertanyaan besar muncul: bagaimana dengan Indonesia? Bagaimana dengan RRI yang sudah 80 tahun berdiri?

Ada empat jalan utama untuk revitalisasi:

1. Menjadi Penjernih Informasi. Di tengah banjir hoaks, RRI harus kembali pada jati dirinya: menyampaikan kabar yang pasti, terverifikasi, dan menenangkan.

2. Transformasi Digital. Anak muda hari ini lebih sering membuka gawai daripada radio transistor. Karena itu, RRI harus hadir dalam bentuk aplikasi, podcast, live streaming, dan media sosial. Bukan sekadar mengikuti tren, tapi membangun ruang informasi sehat dan lebih massif di platform digital.

3. Fokus pada Edukasi dan Kebangsaan. RRI harus jadi ruang belajar bersama. Menyebarkan literasi, kebudayaan, nilai persatuan, serta kisah inspiratif dari seluruh penjuru negeri.

4. Dukungan Pemerintah dan Publik. RRI tidak bisa berdiri sendiri. Seperti BBC atau NHK, ia butuh sistem pembiayaan yang berkelanjutan. Negara harus hadir, masyarakat harus merasa memiliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun