Siapa yang tidak mengenal bank yang sudah berdiri selama 127 tahun ini? Bank BRI yang dikenal sebagai bank tertua di Indonesia sekarang juga memegang predikat sebagai bank dengan laba terbesar. BRI dengan laba Rp51,4 triliun pada tahun 2022 jauh meninggalkan kompetitornya di laba Rp40 triliunan.Â
Predikat laba bersih terbesar tidak lepas dari strategi BRI untuk bersaing dengan 106 bank lainnya. Bagaimana strategi yang dilakukan Bank BRI? Mengapa strategi ini brilian dan membuat masa depan BRI cerah??
Kolaborasi melalui BRILink
Strategi penetrasi pasar yang paling brilian dari BRI adalah BRILink. BRILink secara resmi diluncurkan tahun 2014 dan hasilnya terlihat dengan cerah sekarang. Seperti biasa buah dari sebuah unit bisnis akan terlihat satu windu atau satu dekade selanjutnya.
BRILink merupakan bentuk kerjasama BRI dengan nasabahnya sebagai agen untuk melayani transaksi perbankan di wilayahnya. Hingga akhir tahun 2022, agen BRILink menyentuh 627 ribu agen yang tersebar di seluruh Indonesia dengan transaksi mencapai Rp1.298 triliun! BRILink menjadi langkah paling lugas untuk menyentuh masyarakat yang belum punya rekening.Â
BRILink termasuk model yang sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. BRI menuntaskan tugasnya sebagai BUMN untuk menjamah dan membimbing masyarakat untuk mengenal jasa dan produk keuangan, secara tidak langsung menambah lapangan usaha nasabah, membantu ekonomi daerah sembari mendapatkan keuntungan dan eksposur.
Fokus UMKM (BRILianpreneur)
Judulnya terdengar sluggish karena hanya fokus umkm tetapi justru karna fokus UMKM ini membawa berkah bagi Bank BRI. Pada tahun 2022, BRI menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp252,3 triliun. Sepanjang 2015 sampai 2022, BRI telah menyalurkan KUR mencapai Rp909 triliun!
Siapa yang tidak menduga UMKM akan membawa berkah ke BRI? UMKM menjadi kontributor PDB dan pembuka lapangan pekerjaan terbesar di Indonesia. UMKM juga menjadi pembawa berkah terbesar ke BRI. Hingga 2022 ada 8,71 juta unit usaha di Indonesia! Perlu dicatat semua "negara berkembang" berkemungkinan menjadi negara maju dan semua UMKM berkemungkinan naik kelas.
BRI bekerja sama dengan PNM Mekaar dan Pegadaian untuk penetrasi pasar UMKM di Indonesia. BRI sebagai penyalur kur terbesar memiliki peran dan posisi strategis untuk memetik buah di masa depan. BRI mempererat hubungan dan menaikkan kelas UMKM melalui klaster dan BRILianpreneur. BRILianpreneur merupakan pameran export UMKM yang diikuti hingga 500 UMKM. Bisa dibayangkan jika 500 usaha ini naik kelas dan BRI menjadi pilihan utama sebagai tempat transaksi dan penyaluran kredit. Itu hanya 500 usaha, pembaca bisa bayangkan jika setengah dari jumlah UMKM saat ini (4 juta usaha) naik kelas dan BRI menjadi pilihan utama.
BRI Private dan Prioritas
Pada tahun 2019, ke ulang tahun 124 BRI meluncurkan BRI Private untuk mengejar crazy rich atau High Net Worth Individual (HNWI) di Indonesia. Layanan BRI Private mewajibkan nasabah memiliki minimal uang Rp15 miliar sebagai kualifikasi aset under management. Penulis melihat BRI menyadari jangkauan BRI untuk masuk ke masyarakat atas cukup berat bersaing dengan BCA dan Mandiri, mereka sekarang fokus ke BRI Prioritas.
Berbeda dengan BRI Private, BRI Prioritas mewajibkan nasabah cukup memiliki portofolio keuangan minimal Rp500 juta. Tentu saja Rp500 juta jauh lebih rasional mengingat pasar BRI fokus di UMKM. Layanan BRI Prioritas juga beragam meliputi hadiah saat berulang tahun, undangan eksklusif, potongan harga, layanan bepergian eksklusif, hingga jasa perencanaan studi ke luar negeri. Penulis langsung mengingat Sky Castle jika membaca perencanaan studi.Â
Sejauh penulis lihat, langkah BRI untuk penetrasi nasabah prioritas cukup masif belakangan ini dengan melakukan gathering dan masuk ke barisan artis/tokoh terkenal di Indonesia. BRI yang awalnya fokus ke UMKM secara pelan dan pasti merambah ke pasar menengah atas. Hal ini masuk akal jika mengingat setiap UMKM yang naik kelas, ownernya juga pasti memiliki hasrat untuk kenaikan pridenya dan BRI menawarkan jawabannya.
Â
Selain dari tiga di atas, sebenarnya BRI masih banyak melakukan inovasi seperti BRI Venture hingga cara untuk menjamin kualitas dan menjaga pasar seperti peluncuran satelit BRIsat di 2016, perbaikan kualitas mobile banking hingga layanan penukaran uang lebaran di kapal sebelum lebaran. Setiap langkah yang dilakukan BRI terlihat dengan baik yang tercermin dari laba bersih Rp51 triliun! Sekarang setelah BRI menjadi holding ultra mikro, BRI memiliki akar yang kuat di UMKM dan dengan mudah fokus ke menengah atas.ÂBRI memiliki pilar yang tidak mudah goyah. Transformasi BRI juga brilian yang fokus ke umkm merangkak ke kelas menengah atas. Â Pertanyaan yang tersisa, apakah BRI berhasil merebut pasar menengah atas atau apakah bank lain berhasil mengejar bank BRI? Pembaca dan penulis akan melihat bagaimana persaingan bank di Indonesia selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H