Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Apakah Memelihara Hewan Mesti Sepasang?

24 Agustus 2021   15:03 Diperbarui: 24 Agustus 2021   15:36 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi memelihara hewan sendirian, sumber: Pixabay/8777334 via Kompas

Salah dua alternatif

Pada sisi lain, ada beberapa pemelihara yang saya perhatikan memperlakukan hewannya dengan kebijaksanaan khusus. Tetap mengawinkan (dalam hal ini jantan), tetapi dengan mencari induk betina di tempat pemelihara lain yang tentu bersedia sekaligus merawat anak-anaknya.

Bisa pula tetap menghadirkan hewan beda jenis kelamin, tetapi nanti ketika anaknya sudah besar, diserahkan kepada teman atau sahabat yang tertarik memelihara hewan. 

Tentu, sudah ada permintaan terlebih dahulu kita terima sebelum menyilakan hewan bersetubuh. Ini untuk masa depan bayi-bayi itu. Kita juga tidak terlalu repot memelihara.

Jadi...

Apakah memelihara hewan mesti sepasang? Apakah kita ternilai bersalah jika tidak membiarkan hewan bersetubuh dan mencari pasangan? Apakah kita malah membuatnya tidak bahagia jika memelihara sendirian? Semua pertanyaan itu, silakan masing-masing menjawab.

Penambahan beberapa urusan ke depan yang timbul akibat perkembangbiakan hewan boleh jadi pertimbangan.

Adakah memang kita mampu memperluas tempat peliharaan? Adakah uang kita cukup membeli tambahan makanan ini dan itu, memberi perawatan kesehatan ketika sakit ke dokter, dan seterusnya? Adakah kita bersedia memberi waktu dan perhatian lebih untuk bermain dengan seluruh hewan?

Pertambahan jumlah hewan peliharaan tentu menyebabkan pengurasan energi yang lebih banyak dalam memelihara.

Jika kita tidak siap dengan itu semua, menurut saya, tidak ada salahnya merawat hewan hanya sendirian. Dengan catatan, kita mampu memberikan kebahagiaan maksimal, lewat perhatian sebagai seorang majikan, sahabat, dan teman bermain baginya. Melakukan dua alternatif di atas juga bisa.

Adalah sangat salah nanti, jika hewan itu bertambah jumlahnya, tetapi malah menjadi telantar karena ketidakmampuan kita dalam memelihara.

...

Jakarta

24 Agustus 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun