Dengan begitu, menunjukkan bahwa masih ada yang menggemari kotak musik. Tidak mungkin pula pasar swalayan menjual sesuatu yang tidak ada peminatnya. Di tengah kepraktisan memutar musik di ponsel pintar dan gawai bermusik lainnya, kotak musik tetap eksis keberadaannya.
Kita lihat ke depan. Generasi Alpha dan berikutnya, saya pikir, lebih suka sesuatu yang lebih praktis. Satu benda bisa menyediakan beragam fitur, termasuk memainkan musik klasik. Untuk apa repot-repot mendengarkan musik dari kotak musik yang sesekali cukup besar dan memakan tempat itu?
Apakah jumlah penggemarnya tetap bertahan dan bahkan bertambah? Atau, mereka tergerus dan perlahan hilang? Apakah Anda juga dahulu, atau sekarang, masih punya kotak musik?
...
Jakarta
17 Mei 2021
Sang Babu Rakyat