Hai, Diari. Saya ingin bercerita tentang kegagalan saya. Kamu jangan gagal mendengarkan ya. Semata-mata, agar kebodohan dan kebebalan saya, yang membuat kegagalan demi kegagalan terus berlangsung, tidak kamu ikuti.
Saya sudah menulis 10 Tip Merawat Ikan agar Berumur Panjang. Sampai tulisan ini terbit, tulisan itu telah dibaca 755 orang. Kompasianer berjumlah 25 orang memberi nilai bermanfaat. Saya senang, tanda tulisan berguna.
Tulisan yang berisi ilmu dan pengalaman itu tidak muncul dengan gampang. Saya sudah sampaikan bahwa selama menekuni hobi memelihara ikan, saya jatuh bangun hampir tiga tahun.Â
Banyak kegagalan saya alami. Tidak sedikit kerugian saya rasakan. Waktu terasa terbuang sia-sia. Saya sempat menyimpulkan, saya begitu bodoh. Hampir putus asa dan membuang akuarium.
Gagal mengenal ikan
Pertama kali membeli ikan, saya dengan begitu mudah memasukkan ikan Mas Koki dengan ikan Oscar yang predator itu, dalam satu akuarium. Dengan sekejap, ikan Mas diserang bertubi-tubi oleh Oscar.
Siripnya patah. Ekornya hancur. Ia berenang sempoyongan. Tidak berapa lama, lemas dan tergeletak di dasar akuarium, tersangkut sedotan bagian bawah filter.
Saya tidak tahu karakteristik ikan waktu itu. Saya terus membelinya dan melakukan hal yang sama. Saya kira ikan tidak bisa sendirian dalam akuarium. Kasihan, tidak ada teman bermain. Padahal, memang ada ikan yang suka sendirian, menjaga daerah kekuasaannya dari kehadiran ikan lain.Â
Gagal menyediakan lingkungan nyaman
Awal mula, filter atau penyaring air saya hanya kapas hitam dan putih. Saya tidak kenal apa itu filter biologis dan kimiawi. Kotoran-kotoran yang masuk ke penyaring, tidak sepenuhnya berhasil bersih disaring. Tidak diolah pula menjadi zat yang tidak berbahaya.