Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kembali PSBB dan Ujian Loyalitas pada Pekerjaan

14 September 2020   10:21 Diperbarui: 15 September 2020   09:38 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bekerja dari rumah (Foto: iSTOCK/SHIRONOSOV)

Ketika BDR, memang, dirasakan banyak gangguan sewaktu bekerja. Tetapi, itu tidak boleh menggerus loyalitas kita kepada kantor. Sebagai orang yang diupahi kantor, wajib tentunya setia dan patuh pada peraturan kantor bukan? 

Terdengar idealis sekali ya? Hehehe..., mau bagaimana lagi? Di sisi lain, sebagai seorang yang beragama (semoga tidak terhitung "beragama"), aku sadar selalu ada Mata yang mengawasi semua tindakan di dunia.

Kendati atasan tidak melihat langsung kita bekerja, Mata itu tetap membayangi. Dialah yang nanti meminta pertanggungjawaban, layak benar tidak kita menerima upah dari kantor. Atau, selama ini hanya makan gaji buta?

Loyalitas sebetulnya gampang dilihat. Setidaknya, dari empat hal berikut ini. 

Tetap bereskah pekerjaan sesuai jadwal?

Dalam bekerja, antaranggota tim kerja, pasti disepakati batas waktu penyelesaian pekerjaan. Ketua tim akan menentukan siapa melaksanakan apa, bagaimana standar kualitas pekerjaan yang diminta, dan kapan dikumpulkan.

Kita dapat dikatakan loyal bila pekerjaan yang dikumpulkan sesuai permintaan dan tidak melebihi batas waktu. Sesekali, bila telah selesai, boleh pula membantu anggota lain untuk menyelesaikan pekerjaannya. Sekadar membantu ya, bukan menggantikan, hehehe...

Tetap bisa dihubungikah ketika jam kerja?

Selama BDR, tatap muka langsung tidak ada, yang ada hanyalah virtual. Pengawasan jadi sedikit leluasa karena atasan tak bisa sepanjang waktu memantau kita. Ya kali, mantengin laptop mulu sepanjang hari sekadar melihat kita bekerja, bisa pegal itu mata, hehehe.... 

Kendati tidak bertemu dan tidak diawasi, sudah seyogianya komunikasi dan koordinasi harus tetap lancar selama jam kerja. Kita harus bisa dihubungi, karena sepanjang jam tersebut, kita adalah milik kantor.

Masihkah berkontribusi untuk kemajuan kantor?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun