Mohon tunggu...
Pencari Kebenaran Agama
Pencari Kebenaran Agama Mohon Tunggu... -

saya menyukai paham zionis ttapi bukan berarti saya zionis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Atheis Setelah Mati dan Agama yang paling benar?

23 Juni 2012   18:41 Diperbarui: 4 April 2017   17:36 17224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_196592" align="alignnone" width="450" caption="Atheism(ed-coldnews.blogspot.com)"][/caption] Di dunia ini banyak agama dan kepercayaan manusia. melalui agama kita mengenal bahwa adanya kehidupan setelah mati yaitu antara surga dan neraka. Pertanyaanya Mereka tidak mengenal tuhan,tidak mengenal adanya surga dan neraka. Kemana orang yang tidak punya agama setelah mati? Sejak zaman dahulu kala, manusia memiliki agama. Namun, sejak ribuan  yang lalu, ada sekelompok orang yang tidak lagi percaya kepada Tuhan atau orang-orang yang mengira mereka adalah Tuhan. Mereka adalah orang-orang ateis: mereka menganggap bahwa kecerdasan manusia sudah cukup untuk memahami dunia. orang atheis percaya bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian. Definisi Atheism sebenarnya, itu apa sih? Definisi Atheism (baca Ateisme, ejaan indonesia) dalam arti luas, adalah tidak-adanya kepercayaan kepada TUHAN, biasa disebut dengan Atheism lemah. Walaupun dalam perkembangannya, Banyak Ateis yang menolak secara spesifik, atau biasa disebut sebagai Atheism kuat. Perlu digaris bawahi, bahwa Antara 'Kuat' dan 'Lemah', tidak ada unsur penghinaan dari kedua posisi tersebut. -------- wikipedia: Atheism:, in a broad sense, is the rejection of belief in the existence of deities.[1] In a narrower sense, atheism is specifically the position that there are no deities.[2] Most inclusively, atheism is simply the absence of belief that any deities exist. Ateisme:, dalam arti luas, adalah penolakan terhadap kepercayaan adanya Tuhan/dewa. [1] Dalam arti sempit, ateisme secara khusus berada pada posisi yang meyakini bahwa tidak ada Tuhan/dewa [2] Secara lebih inklusif, simpelnya ateisme hanyalah tidak adanya kepercayaan akan adanya satu Tuhan/dewa pun.

Lalu apa itu Agnostisme? Agnostisme berarti tidak memiliki cukup bukti/klaim tentang keberadaan / ketiadaan TUHAN. Posisi agnostik ini bukan posisi eksklusif dalam atheism, itu berarti orang bisa saja Atheist dan Agnostik sekaligus. Ateis dan Agnostik sekaligus? Orang dengan kepercayaan Agnostik-Ateis berarti mengambil posisi bahwa "tidak ada bukti yang cukup untuk membuktikan bahwa TUHAN itu ada dan tidak ada", dengan menjalani hidup dengan asumsi menganggap tuhan tidak ada. Sebaliknya, orang dengan kepercayaan Agnostik-Teis mengambil posisi yang sama, hanya saja mereka menjalani hidup dengan asumsi tuhan ada. Bukankah Atheism itu hanya sebuah trend sosial? Atheism sudah ada sejak beribu-ribu tahun sebelum masehi / sebelum sosok yang bernama yesus lahir, bahkan dalam aliran hinduism, begitu juga islam menyebarkan agama ke eropa, asia, persia, bahkan amerika, atheism adalah sebuah racun dalam beberapa abad, karena dianggap tidak percaya dengan TUHAN oleh gereja dan agama monotheist, dan dimusuhi oleh mereka, Dan jawabannya adalah Jelas bukan trend. Seseorang yang menjadi Ateis rata-rata biasanya tidak bertujuan menjadi Ateis. Tetapi hanya mencari jawaban tentang kebenaran yang mereka pertanyakan, alih-alih menjadi ulama/pendeta, mereka yang belajar agama, filosofi, sejarah dan sains sekaligus malah menjadi atheist. Walaupun tidak semua atehist memiliki latar belakang tersebut. Biasanya, tergantung bagaimana orang tua mendidik anaknya, apakah dengan doktrin dan dogma agama, atau membebaskan untuk mempelajari semua kebudayaan bumi. Ateisme sendiri memiliki trend (Sains, Filosofi, Skeptisme), sama seperti agama dan kepercayaan lain (Baju, Bahasa dalam do'a yang digunakan, dll). Untuk saat ini, sebagian besar orang yang menjadi Ateis adalah mereka yang Skeptis, Sains adalah salah satu alat untuk mencari kebenaran dan sudah terbukti multak selama bebarapa abad (setelah kelahiran sains modern dan revolusi industri).

Pendapat Ateis tentang Roh, Hantu, Jin, Makhluk Gaib, telekinesis, Meditasi, dll? Sekali lagi, tergantung individual. Secara umum memang biasanya tidak percaya. Menggunakan rasionalitas, bahwa masing-masing kejadian tidak bisa dikaitkan satu dengan lainnya. Walaupun ada yang percaya tentang adanya makhluk halus, orbs, paranormal. Intinya, selama kamu tidak percaya tuhan, kamu Ateis.

Seandainya kalau semua orang jadi Ateis, pasti nanti orang bebas melakukan tindakan kriminal semaunya dan itu membahayakan! Jika kamu merasa seperti itu, silahkan pergi rumah sakit terdekat. Mungkin perlu konseling. Jika pertanyaan ini memang serius, jangan pernah lupa bahwa masih ada institusi negara yang bernama polisi.Dan negara kita juga punya pemerintah untuk mengontrol tindak kriminal. Negara Denmark, Jepang dan Swedia contohnya, adalah negara dengan populasi atheist yang lumayan cukup besar, tetapi negara tersebut malahan memiliki predikat salah satu negara terdamai.

Apakah Ateis punya nabi? Tidak sama sekali, Ateis adalah sebuah filosofi ketidakpercayaan terhadap adanya TUHAN/Dewa. Jadi tidak ada utusan yang dipercaya, orang teis sering mengklaim Darwin adalah nabi atheist, dan itu salah besar, para ilmuwan dan penemu adalah sebuah mediasi untuk mengetahui fakta dan realita apa sebenarnya dunia ini, bukan mengklaim, tanpa bukti

Kemanakah kalian setelah mati? Tergantung indivdual, walaupun secara umum ateis tidak percaya akan kehidupan setelah mati. Kebanyakan mempercayai bahwa setelah mati, sama seperti sebelum lahir. Tidak ada bukti apapun, kecuali orang-orang yang mengalami gangguan psikologis pernah menceritakan kehidupan setelah kematian. [caption id="attachment_196593" align="alignnone" width="309" caption="Agama(indraelbekhasi.wordpress.com)"]

13404768371247032885
13404768371247032885
[/caption] Begitulah sekilas tentang kemana orang yang tidak punya agama setelah mati. dan dibawah ini saya akan membahas agama siapa yang paling benar? ada yang mengatakan, ISLAM yang paling benar. ada yang menagatakan KRISTEN/KHATOLIK yang paling benar. ada yang mengatakan HINDU/BUDHA yang paling benar. ada yang mengatakan Konghucu yang paling benar. dari kesemuanya itu, betapa sang KHALIK itu BODOH ya, kok masih menyisakan sekumpulan orang nun jauh di pedalaman sana, yang "kita semua" labeli: tak beragama, atau animisme, dsb. Dimanakah mereka itu, yang tidak menganut salah satu dari agama-agama di atas, pada kehidupan sesudah mati kelak? Bila, mereka di neraka, dimanakah sang Khalik? Bila mereka di surga, yang manakah agama? Jangan katakan, kewajiban kita untuk meng"agama"kan mereka: 1.Karena berabad-abad, hanya berapa persen yang dapat kita jangkau. 2. Karena ketidak mampuan kita untuk menjangkau mereka, bukankah kita jadi tidak berhak atas surga? Tolong renungkan yang berikut ini: si A, bersekolah dari TK,SD,SMP,SMA,S1,S2,S3. punya tabungan 1 Milyar si B bersekolah dari TK,SD,SMP,SMA. punya tabungan 1 Milyar. si C tidak bersekolah. punya tabungan 1 Milyar bila tujuan bersekolah untuk dapat bersaing dalam kehidupan, siapa yang paling benar dari tiga orang tsb? Bukan sekolah paling tinggi untuk mendapatkan 1 milyar. Tetapi cara menemukan hidup membuat mereka bertiga memperoleh 1 milyar. Bukan tentang agama yang paling benar yang menentukan keberadaan kita setelah mati. Tetapi cara bersatu dengan Tuhan. Bersatulah dengan Tuhan, melalui Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha ataupun Khonghucu: menurut Keyakinanmu sama seperti saudara kita yang tidak mengenal  Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha ataupu Khonghucu, tapi menurut Keyakinan mereka. wow... betapa dasyatNya sang Khalik, yang memberi kita keaneka ragaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun