Mohon tunggu...
HIDAYAH RAHMAD
HIDAYAH RAHMAD Mohon Tunggu... Lainnya - -HnR-

Pekerja Profesional dan Interpreter

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendar Cahaya Kartini

21 April 2021   15:01 Diperbarui: 21 April 2021   15:21 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap bulan April kita akan selalu mengenang sosoknya. Waktu SD kita nyanyikan lagu tentangnya. Putri Indonesia, harum namanya. Yah, nama yang apabila mendengarnya, ingatan kita akan terlempar jauh pada sejarah seorang perempuan hebat yang berjuang mengangkat derajat kaumnya.

Melalui surat-surat yang kemudian dikumpulkan, dan diterbitkan menjadi sebuah buku berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang" Kartini menginspirasi jutaan perempuan di negeri ini. Pemikiran dan idenya seperti virus peradaban yang kemudian terus menginfeksi tubuh kaum perempuan sehingga mereka memiliki keberanian untuk maju dan bergerak lepas dari kungkungan jaman yang patriarkis di waktu itu.

Kartini adalah simbol dari kemerdekaan kaum hawa. Pejuang emansipasi yang menghendaki adanya kemandirian dan kebebasan bagi kaumnya. Berkat perjuangannya kaum perempuan kini hidup merdeka dalam kesetaraan.

Perempuan kini hadir dalam peran-peran penting tata kehidupan modern. Di lingkup rumah tangga kita, kini hadir sosok seorang ibu sekaligus pemimpin sebuah negeri, istri sekaligus seorang menteri, bayi-bayi terlahir dari rahim seorang ibu yang berpendidikan tinggi. Tak dapat dipungkiri, kiprah para kaum hawa telah membuat wajah dunia yang kita tempati ini lebih berwarna.

Kartini cukup elok dalam dalam menjelaskan ide dan gagasan kepada dunia. Dia berusaha meyakinkan bahwa semangat perubahan bagi perempuan bukanlah ancaman bagi siapa pun. Dalam sebuah suratnya, Kartini menjelaskan bahwa pengajaran dan pendidikan anak-anak perempuan yang dia perjuangkan, bukan sekali-kali ia tujukan agar anak-anak perempuan itu menjadi pesaing bagi laki-laki, akan tetapi supaya para kaum perempuan lebih cakap melakukan kewajibannya; menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. Alangkah luhur cita-citanya.

Kesetaraan dan kebebasan pagi perempuan yang diperjuangkan Kartini semata bertujuan agar kaum perempuan terangkat derajatnya. Perempuan tidak berusaha menyaingi laki-laki dalam berbagai hal apalagi sampai di luar batas kodratnya sebagai perempuan. Biar bagaimanapun perempuan tidak akan pernah menjadi laki-laki. Akan tetapi perempuan bisa menjadi partner bagi laki-laki dalam segala aspek kehidupan sesuai porsi dan peranannya.

Kartini adalah sosok pejuang yang kiprahnya layak untuk dikenang sepanjang kehidupan. Meskipun terkadang cara kita memperingati kegigihan perjuangannya tak sejalan dengan nilai yang dia perjuangkan.

Seandainya masih hidup, mungkin Kartini akan bertanya-tanya dimana relevansi kegiatan selebratif macam lomba mengenakan sanggul atau berkebaya dengan nilai-nilai perjuangan atas kemajuan dan kesetaraan bagi perempuan yang dia perjuangkan sepanjang usianya yang nisbi singkat.

Perjuangan Kartini yang luhur layak diperingati dengan cara yang lebih mencerminkan semangat dan ideologinya. Cara dan ekspresi memang rentan salah, tapi maksud dan tujuan kita untuk meneladani nilai-nilai juang Kartini harus benar.

***

Melalui jalan juangnya, Kartini telah melahirkan jutaan Kartini baru dalam kehidupan kita. Lihatlah Ibu dan Istrimu, yang mungkin mereka adalah pribadi yang terpercik cahaya Kartini, kemudian mereka menjelma menjadi sosok yang begitu kau idolai, bahkan kita anggap sebagai pahlawan dalam semesta kita sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun