Dengan viralnya video itu, intimidasi semakin kuat, bahkan banyak sekali yang mengancam akan memenggal kepala Saya. Namun Saya tidak gentar, bahkan Saya menantang mereka dengan mengirimkan foto KTP Saya (asli). Sampai pada akhirnya, Saya yang semakin lantang speak up di media sosial membuat mereka tidak berani untuk menemui Saya.
Ya, dari dulu hingga sekarang, Saya selalu mendapatkan intimidasi bahkan ancaman ketika Saya melontarkan kritikan pedas kepada FPI (bahkan NU, Muhammadiyah, TNI, Polri) namun sampai hari ini, Saya masih baik-baik saja tanpa cacat sedikitpun. Kenapa mereka tidak berani mendatangi Saya? Karena apa yang Saya lontarkan adalah sebuah fakta, dan hak berpendapat Saya dilindungi oleh Undang-Undang.
Kembali ke soal Habib Rizieq. Dari awal Saya mengetahui sosoknya, entah mengapa Saya tidak suka terhadap sosok Habib Rizieq. Walaupun Saya sadar, sejak jaman Nabi pun, ada banyak sosok penceramah yang karakternya seperti Habib Rizieq.Â
Namun Saya selalu heran, kenapa seorang Habib Rizieq berani berbicara lantang bahkan melakukan penghinaan? Teori konspirasi pun mulai Saya simpulkan, bahwa sosok Habib Rizieq sengaja dimanfaatkan eksistensinya untuk membuat "rusuh" sehingga menciptakan konflik horizontal. Kesimpulan sepihak yang Saya buat sangat lumrah jika konteksnya dalam urusan politik, terbukti dengan adanya Sarekat Hijau dan Pam Swakarsa.
Saya ingin menutup artikel ini dengan sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh salah satu followers Saya, "menurut kamu, apakah Habib Rizieq akan dipenjara?". Saya menjawab, "sampai lebaran monyet pun, Habib Rizieq tidak akan pernah dipenjara, karena ksiruh yang ditimbulkan oleh Habib Rizieq merupakan Conflict by Design."