Wacana bela negara bagi anak sekolah sebenarnya sudah terdengar sejak lama. Dan kebetulan dulu saya pernah merasakan satu hari dilatih oleh beberapa anggota TNI, kalau tidak salah ingat, ketika kelas dua SMA. Selain diajarkan mengenai baris berbaris, anggota TNI serta kepolisian saat itu juga melakukan speech mengenai narkoba, pergaulan bebas, serta yang mengandung unsur pornografi.
Nah, akhir-akhir ini ramai masalah bela negara bagi siswa/i yang dipandu langsung oleh TNI, terutama pada masa orientasi. Sebenarnya hal itu baik atau buruk, sih?
Jika kita meninjau dari kedua sisi, hemat saya, ada baik dan buruk. Baik karena mereka diajari caranya PBB yang baik dan benar, terhindar dari masa orientasi yang serat akan balas dendam dan senioritas, dlsb.
Buruknya, karena yang diangkat adalah nasionalisme, saya mengkhawatirkan kalau nantinya negara ini akan menjadi Jerman jilid dua di Indonesia. kalian pasti sudah paham dengan Nazi serta Nasionalis-Sosialis yang diterapkan pada pemerintahan Adolf Hitler.
Nazi atau Nationalsozialismus atau Nasional Sosialisme merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, ideologi Nazi menekankan pada kemurnian ras orang-orang Jerman dan menyingkirkan kaum yang mereka sebut sebagai Lebensunwertes Leben (Yahudi, Rom, Homoseksual, Komunis).
Kenapa sih saya sampai berfikiran ke arah sana? Coba cermati definisi Totalitarian berikut ini: taotalitarian adalah bentuk pemerintahan dari suatu negara yang bukan hanya selalu berusaha menguasai segala aspek ekonomi dan politik masyarakat, tetapi juga selalu berusaha menentukan nilai-nilai 'baik' dan 'buruk' dari perilaku, kepercayaan, dan paham dari masyarakat. sebagai akibatnya, tidak ada lagi batas pemisah antara hak dan kewajiban oleh negara dan oleh masyarakat.
Dalam totalitarian, bukan lagi negara melayani masyarakat, tetapi sebaliknya. mereka yang bekerja di lembaga-lembaga pemerintah diwajibkan diwajibkan melaksanakan berbagai tugas untuk membantu penguasa membangun negara ke arah bentuk ideal.
Apabila nilai-nilai komunis atau nilai suatu agama dianggap oleh penguasa sebagai bentuk ideal, maka nilai tersebut akan didoktrinkan ke dalam pola pikir masyarakat.
Lalu bagaimana sih cara kerja atau karakternya? Penguasa yang totalitarian akan mengontrol sistem negara, termasuk lembaga pengadilan dan parlemen, pendidikan, komunikasi, media-media cetak maupun elektronik, dll.
Dalam perkembangan jaman yang semakin modern, totalitarian juga berkembang dan semakin samar, sehingga akan terasa sangat sulit untuk mengenalinya. Aparat-aparat negara sekarang sudah jarang melakukan pengontrolan dalam bentuk fisik atau lebih umumnya langsung mendatangi masyarakat.
Sekarang ini totalitarian memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga mereka bisa memantau kita melalui jaringan internet. Kebijakn Menkominfo yang terbaru misalnya. Kita harus memasangkan nomor imei dengan nomor kartu seluler sehingga negara bisa mengontrol segala aktivitas berbentuk digital.