Mohon tunggu...
HIMA SPI UINSA
HIMA SPI UINSA Mohon Tunggu... Sejarawan - Sejarah Peradaban Islam

SALAM JAS MERAH!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Field Trip Hima-SPI UIN Sunan Ampel Surabaya di Mojokerto

18 Desember 2023   20:11 Diperbarui: 18 Desember 2023   20:32 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada Minggu, 28 Mei 2023, Himpunan Mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam (HIMA-SPI) UINSA Surabaya mengadakan kegiatan Field Trip di Mojokerto, yang mengunjungi beberapa situs-situs peninggalan sejarah di Kota Mojokerto. Kegiatan Field Trip ini juga berkolaborasi dengan pihak Prodi Sejarah Peradaban Islam UINSA Surabaya. Terdapat kurang lebih 50 peserta yang menaiki bis dan diberangkat langsung oleh Kaprodi Sejarah Peradaban Islam UIN Sunan Ampel Surabaya yakni Bapak Dr. Nyong Eka Teguh Iman Santosa, M.Fil.I.
Perjalanan berangkat dari UINSA Surabaya Kampus 2 ke Mojokerto menuju destinasi kunjungan yang pertama yaitu Candi Brahu kurang lebih memakan waktu 1,5 jam. Candi Brahu termasuk salah satu bangunan suci diantara Candi-candi yang ada di Trowulan. Candi Brahu juga merupakan salah satu peninggalan dari Agama Budha yang berasal dari Kerajaan Majapahit pada kisaran tahun 939 M. Konon katanya Candi Brahu tersebut sejajar dan lurus dengan Ka'bah. Candi Brahu mengalami 2 kali Renovasi dan diresmikan pada tanggal 9 September 1995 oleh Prof. Dr. Ing Wardiman Djojonegoro di Desa Bejijong Trowulan.
Menuju destinasi kunjungan yang kedua yaitu PIM Majapahit (Pusat Informasi Majapahit). PIM Majapahit merupakan sebuah Bangunan tempat yang digunakan untuk menyimpan atau menampung benda-benda peninggalan kerajaan zaman dahulu yang telah ditemukan (Cagar Budaya). Jika dilihat dari peninggalan Majapahit terdapat banyak benda mulai Arca Religi, Artefak, Batu Nisan, Koin, dll yang masih terjaga di PIM Majapahit. Penjaga dari PIM Majapahit memaparkan bahwa perkiraan luas Kerajaan Majapahit 9x11 km dan diperkirakan pula berkaitan dengan 2 Kabupaten yaitu Mojokerto dan Jombang.
Candi Bajang Ratu merupakan Gapura yang didirikan untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara. Gapura candi tersebut berbahan batu merah dan andesit dengan ukuran tinggi 16,5 m, panjang 11 m, dan lebar 10,5 m. Bangunan candi tersebut terdapat relief yang semuanya  memiliki arti tolak balak. Candi tersebut dinamakan Bajang Ratu sebab dahulu raja kecil atau anak kecil laki-laki dari raja dinobatkan menjadi raja dan akhirnya meninggal digantikan dengan adik kecil perempuannya yang bernama Tri Buana Tunggal Dewi. Candi ini juga memiliki mitos barang siapa masuk kedalam gapuro tersebut maka harus jalan lurus tidak boleh kembali atau putar balik, jika kembali maka semua hajat atau cita-cita yang diinginkan tidak akan terjadi. Candi Bajang Ratu mengalami 2 kali pemugaran.
Candi tikus berbeda dengan Candi-candi lain yang nampak menjulang tinggi, Candi Tikus berada dibawah permukaan 3,5 m. Dinamakan Candi Tikus berawal dari tahun 1914 disekitar ladang penduduk mayoritas bermata pencaharian petani, ketika panen selalu gagal, hingga penduduk bersepakat untuk melakukan pengejaran dan penggalian. ketika penggalian ditemukanlah sebuah candi. Karena sulit untuk menemukan nama dari penemuan candi tersebut akhirnya dinamakan candi tikus sebab sebelumnya dipakai sarang tikus. Ada yang mengatakan bahwa Candi Tikus dulunya dipakai sebagai petirtaan suci (pemandian suci) yang digunakan raja dan keluarga sebelum pergi acara, ada pula mengatakan arsitektur dari candi ini merupakan replika dari Mahameru India. Sketsa sangkar candi memiliki ukuran panjang 22,5 m, lebar 22,5 m, tinggi dari lantai 2,5 m. Petani setempat mempercayai bahwa air di candi ini bisa dipakai tolak balak hama tikus dan barang siapa yang membasuh air dari candi tersebut bisa membuat awet muda.
Itulah beberapa tempat yang dikunjungi dari kegiatan Field Trip yang dilakukan oleh HIMA-SPI UINSA Surabaya di Mojokerto. Dengan ini Mahasiswa bisa Jalan-Jalan sambil belajar dan mengetahui langsung cerita peristiwa sejarah melalui peninnggalan situs-situs yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun