Mohon tunggu...
Wahyu Hidayat
Wahyu Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - SEBAGAI PENULIS

Musuh Terbesarmu Adalah Egomu Sendiri .

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kebaikan yang Berakhir dengan Permusuhan

24 Desember 2018   20:19 Diperbarui: 24 Desember 2018   20:38 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pertemuan yang tidak sangat disengaja dan tidak direncanakan juga , awal dari perkenalan yang bisa tapi pada akhirnya akan membawa duka bagi saya , awalnya kenal hanya lewat dan saling sapa menyapa karena mereka hanya tetangga rumah dan saya rumayan sopan dan sama siapa aja saya tidak pernah cuek dan saya juga selalu menyapa sama siapa saja mau tetangga mau orang lain walaupun itu musuh saya, singkat cerita saya dan tetangga rumah semenjak kenal akrab sekali dan saling membantu sama lain.

Dan ketuka dia membutuhkan bantuan pasti saya bantu tapi kalau saya bisa dan ketika saya minta bantuan dan dia bisa membantu pasti juga di bantu dan kenal beberapa minggu tetangga saya bernama wita selalu curhat sama tetangga saya satunnya udah paruh baya yang bernama ibu lilis , dan si wita ini setiap malam selalu ngobrol sama ibu lilis dan tiada hari tanpa curhat.

Dan si wita curhat sama ibu lilis ini soal keluarga kecilnya dan membicarakan aib keluarga kecilnya yang suaminnya kurang peduli sama si wita dan ada beberapa masalah yang lain juga anaknya yang sakit dan blabla.

Dan suatu hari, setelah saya keluar dari rumah ada si ibu lilis tiba-tiba ngobrol dan bilang kasihan ya mas si mbak wita kaya rumah tanganya retak gara-gara suaminnya kurang perhatian sama jatah uang selalu dikit padahal kebutuhan dia dan anaknya kan banyak belum susu anaknya dan makan sehari hari.

Dan aku menjawab masa si buk, kok laki laki sampai seperti  itu ya ,padahal kan dia kepala keluarga, saya lihat juga suaminnya jarang pulang kadang juga pulang langsung pergi  dan si ibu lilis bilang iya mas emang suaminnya seperti itu bukan itu aja mas , denger denger suaminnya menyembunyikan sesuatu dari mbak wita dan bicara panjang lebar.

Dan beberapa mingu kemudian saya dan mbak wita dan mbak anis tetangga jauh saling dekat sudah seperti saudara sendiri tapi saya lebih dekat dari dulu sama mbak anis dan sama anak anak mbak anis yang lucu kalau setiap aku bukak pintu rumah selalu ngintip aku dan selalu senyum senyum gitu,  duhh seneng ya dalam hati aku pagi pagi dapat senyuman manis dari si gadis imut.

Dan sejak kedekatan kita bertiga yang sering curhat si mbak wita , dia selalu bangun paling pagi dan selalu keluar rumah paling pagi juga dan pada saat itu anak nya si mbak wita keseringan gedor gedor pintu rumah saya dan saya selalu kebangun setiap jam 8 pagi  sebenarnya males bukak pintu tapi satu sisi tidak enak sama mbak wita nanti dikira sombong atau gimana gimana kan.

Yaudah saya bukakin pintu dan anak mbak wita selalu kedepan tv minta di nyalain tv nya dan selalu pengen nonton kartun,  ya aku sii tidak pernah merada keberatan kalau hanya nonton tv ya dari hal itu mulai kebiasaan sampai sekarang dan aku merasa asyik aja kalau ada anak kecil soalnya dari pribadi aku, aku juga suka sekali sama anak kecil bagiku lucu , mengemaskan walau terkadang menyebalkan seing bawa-bawa barang di rumah saya buat mainan di luar. 

Dan mbak wita ini setiap hari selalu curhat masalah sama suaminya katanya suaminnya 3 hari terkadang hanya kasih uang 50ribu  dan kadang juga mengeluh soal tidak punya beras tidak punya susu juga , dan terkadang juga soal nasi kalau ada pasti saya kasih karena saya kan tinggal sendiri kadang seminggu sekali adek saya juga pulang.

Dan dari cerita mbak wita aku sama mbak anis selalu kasih nasehat yang terbaik buat mbak wita kalau memang sudah tidak bisa di pertahankan yang mencoba salah satu berubah demi keutuhan rumah tangga , dan ternyata juga kalau di kasih tau hanya bisa jawab iya iya dan iya dan pada suatu malam mbak wita dki depan rumah menangis dan memanggil saya untuk melihat isi hp suaminnya yang isi sms nya soal boxing wanita malam , dan malam itu saya mencoba membantu mbak wita sekuat tenaga saya dan saya mencoba menyadap whatsap nya suaminnya mbak wita walau sebenarnnya di whatsap suaminnya mbak wita tidak ada aneh aneh tp yang bikin penasaran kenapa suaminnya mbak wita selalu save foto wanita yang setengah bugil dan tidak pantas untuk di pandang.

Dan beberapa hari dari kejadian itu si mbak wita datang ke rumah ku dengan pakaian yang kurang sopan juga dan suami mbak wita melihat hal itu dan suami mbak wita sempet salah paham dan sebenarnya di dalam rumah saya tidak hanya mbak wita ada pacar saya juga datang di situ nontontv bareng-bareng juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun